Minggu, 10 November 2013

Jalan Diperlebar, 29 Bangunan Dibongkar Paksa


Jakarta, Blogger
Sekitar 300 petugas gabungan Jakarta Timur yang terdiri dari Satpol PP, Polisi dan anggota TNI Kamis (7/11) dikerahkan membongkar hampir 30 bangunan kios di Jl Tegalan, Kelurahan Pal Meriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Berbekal peralatan palu godam, linggis, dan tali temali satu demi satu bangunan liar itu dirobohkan. Aksi pembongkaran secara manual itu tidak mendapat perlawanan pedagang yang tampak pasrah. Apalagi proses bongkar paksa tersebut berlangsung cepat setelah siang harinya didatangkan alat berat dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Namun sebenarnya mereka tetap mengharapkan ada uang kerohiman atau ganti rugi bangunan.
“Yah dasar sial. Baru saja membangun kios lima bulan sudah kena gusur.Padahal kami sudah bayar,” kata seorang pedagang menyesali nasibnya. Entah dia telah membayar kepada siapa.

Beberapa pedagang merasa iri karena ada bangunan rumah makan Padang di ujung jalan yang tak dibongkar. “Mestinya jangan pilih kasih, dong kalau melalukan penertiban,” celetuk seorang pedagang yang dibenarkan teman-temannya.

Camat Matraman, Hari Nugroho yang ditemui di lapangan menjelaskan, pembongkaran paksa ini merupakan langkah terakhir. Sebab sebelumnya pihak Kecamatan telah menjalankan beberapa tahapan, antara lain menawarkan relokasi ke Pasar Pal Meriam. Di samping itu sebelum langkah pembongkaran juga diberikan surat peringatan atau SP secara bertahap,dari SP1, SP2 sampai SP3.

Menurut Camat Nugroho lahan yang ditempati itu milik Pemprov DKI Jakarta. Karena jalan tersebut akan diperlebar, maka mau tak mau bangunan di jalan tersebut yang tepatnya berjumlah 29 bangunan itu harus dibongkar untuk mempercepat program tersebut.(pri) ***

1 komentar:

  1. Siang Pak Suprihardjo Soetido,
    sebagai informasi sampai saat ini tempat tsb diatas masih dipakai utk berjualan pada pagi dan sore hari. Pak, ada salah satu pemilik bangunan yang di bongkar mereka sekarang sudah tidak dapat uang kontrakkan lagi. Mereka sepasang suami istri yang sudah lansia. mereka binggung kepada siapa masalah ini harus diberi jalan keluarnya. tks

    BalasHapus