Senin, 17 November 2014

foto gatot subekti

Kasubbid Kesehatan Reproduksi Kantor KB Jaktim , Gatot Subekti SH, sedang di hadapan para petugas lapangan KB se Jakarta Timur . (foto:  pri)

foto kegiatan evaluasi KB Jaktim

 Kasi Peran Serta Masyarakat Kantor KB Jaktim , H Suyud sedang mengolah data.

Pencapaian Metode Operasi Wanita Jaktim Melebihi Harapan


Jakarta, Berita Super
 Pencapaian peserta baru KB metode kontrasepsi  jangka panjang (MKJP) di Jakarta Timur tahun 2014 sampai  bulan Oktober mencapai 65%. Tercatat dari target peserta baru 30.727 orang tercapai 19.727 orang. Dari 10 kecamatan se Jakarta Timur pencapain tertinggi Kecamatan Matraman sebesar 107,48 %, sedangkan terendah Kecamatan Cipayung yang hanya 27,44%.
Sementara metode operasi wanita (MOW) di seluruh Jakarta Timur mencapai 121,28% dengan pencapaian paling tinggi Kecamatan Kramatjati yaitu  328,42% sedangkan terendah Kecamatan Matraman 41,24%.  
Kepala Kantor KB Jakarta Timur , H Makmun Ghozali mengungkapkan hal itu pada Evaluasi Penggerakan BB MKJP Jakarta Timur di Aula Kecamatan Duren Sawit, Senin (17/11) yang dibuka Camat setempat H Abu Bakar mewakili Wali Kota Jakarta Timur.
 "Dengan adanya pencapaian yang rendah tersebut  harus ada solusinya," tandas Makmun Ghozali. Inilah yang perlu dipecahkan dalam evaluasi tersebut .  Hadir sekitar 70-an petugas lapangan KB dari 10 kecamatan dengan para pengendalinya masing-masing. MKJP meliputi MOW, metode operasi pria (MOP), IUD, suntik, dan implant.
Dalam pembahasan dengan para petugas lapangan KB dari 10 kecamatan se Jakarta Timur, Kepala Sub Bidang Kesehatan Reproduksi  Gatot Subekti dan Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat , H Suyud terjadi diskusi  ramai. "Ada apa denganmu?", tanya Gatot kepada para perwakilan Kecamatan Cipayung  yang pencapaian MKJP-nya paling rendah (27,44%).
Petugas Lapangan KB Kecamatan Cipayung  Kemat dan Retno mengungkapkan, di kecamatannya yang berbatasan dengan Bekasi belum ada RS yang melayani metode kontrasepsi jangka panjang. Ditambah lagi fasilitas maupun petugas medis yang berkompeten untuk itu dirasakan kurang . Dengan demikian banyak peserta baru KB yang dilayani di luar Kecamatan Cipayung , bahkan  ke  RS di Bekasi.
Namun petugas dari Kecamatan Pulogadung yang menduduki peringkat kedua menegaskan, walaupun di wilayahnya ada RS Persahabatan yang melayani pasien lintas kecamatan bahkan provinsi , pihaknya tidak dapat memasukkan peserta KB dari luar. Karena catatannya ada di RS tersebut.  Akhirnya diskusi panas tersebut berakhir dengan solusi memuaskan semua pihak.
Makmun Ghozali mengungkapkan sejak sekarang   bila ada peserta KB MOW dari Jakarta Timur yang harus dilayani di wilayah Jakarta Utara dihimbau agar ditarik ke RS di Jakarta Timur yaitu di RS Ibu dan Anak (RSIA) Restu di Kramatjati yang sudah mempunyai perjanjian kerjasama dengan Kantor KB DKI Jakarta .  Sebab RS tersebut telah dibantu peralatan laparoscopy oleh Kantor KB DKI . Alat seharga lebih Rp 1 miliar tersebut berguna untuk perekaman pada metode operasi wanita. (PRI)