Kamis, 19 Juni 2014

foto

Candrian Attahiyat arkeolog UI sedang memberikan materi masalah konvervasi benda cagar budaya.
Para peserta workshop ketika praktik di laboratorium Balai Konservasi dibimbing konservator Sukardi dan Andiya Sumarno.

Balai Konservasi Sebarkan Ilmu Pengawetan Bahan

 
Jakarta, Berita Super
Balai Konservasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyelenggarakan Pekan Konservasi Benda Cagar Budaya 16-22 Juni yang telah dibuka Wakil Kepala Disparbud DKI Jakarta DR Tinia Budiati di balai tersebut di Jl Pintu Besar Utara, Jakarta Barat. Tinia Budiati menegaskan kegiatan ini bukan sosialisasi keberadaan Balai Konservasi, melainkan sosialisasi konservasi benda cagar budaya kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Kepala Seksi Promosi dan Edukasi Balai Konservasi (Balkon) , Verony Sembiring mengungkapkan itu Kamis (19/6) sebelum  menyaksikan para perserta workshop melakukan  praktik konservasi di laboratorium Balkon tersebut. "Pekan Konservasi ini diisi workshop konservasi benda cagar budaya  setiap hari juga digelar pameran foto kegiatan Balai Konservasi sejak tahun 2005-2013," ujarnya.  Terlihat dipajang di depan balai tersebut foto dokumentasi konservasi patung-patung taman kota Jakarta, gerakan pembersihan corat coret bangunan bersejarah di Kota Tua, sampai inspeksi bendera pusaka Sang Merah Putih yang dikonservasi tahun 2003 yang lalu.
Tercatat hingga Kamis (19/6)  sekitar 300 orang mengikuti workshop tersebut di antaranya dari  SMAN 27 dan SMAN 30, para mahasiswa dari Universitas YARSI, UI dan terakhir kemarin puluhan  mahasiswa  Politeknik Negeri Jakarta. "Pekan Konservasi BCB ini merupakan program tahunan, Sama dengan program Balai Konservasi Goes to School," kata Verony Sembiring.
Kepala TU Balkon, Dewi Sartika menambahkan tiap hari rata-rata 80 orang peserta workshop. Jadi diharapkan sempai penutupan sekitar 560 orang siswa /mahasiswa sudah mengikuti workshop konservasi  tersebut.  "Teori diberikan oleh Pak Candrian, arkeolog senior. Sedang  praktik dibimbing   konservator kita Pak Sukardi dan Pak Andiya ," tutur Dewi. Konservasi yang diajarkan dalam workshop itu meliputi segala bahan, dari logam, kain, kayu, kulit maupun batu.  
Arkeolog senior Candrian Attahiyat ketika memberikan materi konservasi diawali dengan ilustrasi cara mencuci pakaian. Masing-masing bahan mendapat perlakuan tersendiri agar lestari. 'Untuk benda cagar budaya, bagian yang rusak karena peristiwa bersejarah, tidak boleh diperbaiki. Namun dijaga jangan sampai bertambah kerusakannya. Diungkapkan bukti peristiwa bersejarah penggranatan terhadap Presiden Sukarno di Cikini sekitar tahun 1957-an bagian yang rusak dibiarkan. Tetapi keseluruhan tetap dipelihara dengan teknik konservasi.  Mobilnya tersebut dulu dapat dilihat di Museum Joang 45.
Disebutkan Candrian, kriteria benda cagar budaya yaitu benda bukti sejarah kolektif dari keluarga, komunitas, warga se daerah sampai suatu bangsa. Itu yang harus dikonservasi agar dapat dijadikan bukti sejarah kolektif ***

Rabu, 18 Juni 2014

Peserta Workshop Apresiasi Seni Pertunjukan Membengkak

Jakarta, Berita Super
Seni  pertunjukan Betawi perlu diberikan  di sekolah-sekolah agar secara dini para siswa mengapresiasinya. Sebab seni pertunjukan lokal ini sekarang kurang diminati generasi muda, padahal memiliki keunikan yang berpotensi mampu menjadi pendukung dalam pengembangan dunia pariwisata di DKI  Jakarta.
Demikian ditandaskan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, H Ahmad Gozali di ketika membuka Workshop Seni Pertunjukan yang diikuti lebih 100 guru seni SD, SMP dan SMA/SMK Jakarta di Gedung Kesenian Miss Tjitjih , Jakarta Pusat, Senin (16/6).  
Menurut Ahmad  Gozali,  seni pertunjukan yang digelar di sekolah  akan  mampu menciptakan iklim kebersamaan antarpelajar  dalam pemahaman senibudaya lokal. Sebab seni pertunjukan merupakan gabungan dari seni musik, seni suara, seni tari dan seni drama yang dimainkan bersama dalam kelompok yang menuntut kekompakan.  "Ini akan berlanjut dengan kegiatan serupa di lima wilayah kota," kata Gozali.
Wayang Senggol
Salah satu seni pertunjukan Betawi adalah Wayang Senggol yang dicoba digelar di Gedung Kesenian Jakarta dalam festival teater tradisional se Indonesia 15 Juni yl. Wayang ini bukan seperti wayang biasanya melainkan teater rakyat yang mirip lenong dines yang membawakan cerita panji. Perkelahiannya dalam gerak  tari. Seni teater rakyat ini juga diperkenalkan kembali dalam workshop yang diselenggarakan Disparbud DKI tersebut.
Kasi Komunitas Disparbud DKI Rus Suharto menjelaskan, workshop peningkatan apresiasi seni pertunjukan yang berlangsung di Gedung Miss Tjitjih 16 Juni yl pesertanya membengkak. Seharusnya ditentukan 100 orang, ternyata yang datang 115 orang. "Tapi itu tak  masalah," ujar Rus Suharto. Para narasumber  Yahya Andi Saputra, Madin Tyasawan, Anne Matahari dan Oleg Sanchabakhtiar , memberikan materinya masing-masing secara menarik. "Akibatnya banyak yang nanya, dan waktu bubarnya menjadi molor satu jam," ujar Rus.
Selesai  workshop para peserta ditugasi menulis naskah seni pertunjukan dengan disertai video visual dengan durasi 45  menit yang  dimainkan para siswanya masing-masing 10-20 orang.  "Naskah dikumpulkan ke Disparbud DKI pada 23 Juni  yang dinilai juri 25-26 Juni. Pemenangnya akan diumumkan 28 Juni nanti. Bagi pemenang akan mendapat biaya produksi yang lumayan," kata Rus.
Kasil karya pemenang akan dipentaskan di Gelanggang Remaja-Gelanggang Remaja  Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan berturut- turut pada 12, 14, 18 , 20 dan 25 Agustus 2014 yang akan dimainkan para pelajar. (pri). ****
 

Selasa, 17 Juni 2014

Pengunjung Pulau Onrust Meningkat Lebih 2 Kali Lipat


  
Jakarta, Berita Super  
Program pengenalan  Taman Arkeologi Onrust di Kepulauan Seribu oleh pengelolanya  kepada para pelajar dan guru tiap tahun kini telah  membuahkan hasil. Pengunjungnya tiap tahun meningkat. Tercatat tahun 2012 sebanyak 13.982 orang dengan hasil retribusi Rp18.182.500,- Tahun 2013 meningkat menjadi 21.222 orang dengan retribusi  Rp 69.467.750,-
Kepala UP Taman Arkeologi Onrust, Radmonohadi bersam Kepala Seksi Koleksi dan Konservasi Onrust Dra Ruchy Nellyta mengungkapkan hal itu Selasa (17/6). "Tahun 2014 ini meningkat lagi," kata Nellyta mengutip staf bagian data pengunjung. Sampai akhir Mei   pengunjungnya mencapai 14.254 orang yang berarti  melonjak lebih 2 x lipat dibanding tahun lalu periode yang sama  5.591 orang.
Lonjakan itu menurut Radmonohadi berkat lebih mudahnya angkutan laut dari daratan dan banyak  fasilitas penunjang di pulau –pulau Onrust, Cipir dan Kelor  sudah selesai dibangun atau diperbaiki. Di antaranya puluhan gazebo di ketiga pulau,  toilet serta air bersih serta pedestrian dan taman dengan lampu peneragannya.  
 "Tahun ini program pengenalan Taman Arkeologi Onrust kepada para siswa sudah berlangsung dua kali. Tinggal dua kali lagi setelah Lebaran nanti," ujar Radmonohadi.
 Diakuinya, tahun 2014 ini upaya pelestarian ketiga pulau yang penuh peninggalan sejarah dari abad ke -17 sampai awal abad ke- 20 itu dan upaya memperindahnya  dilanjutkan dengan anggaran total Rp17,5 miliar. Dana itu untuk membangun tanggul sebelah barat laut makam SM Kartosuwiryo, perbaikan dermaga yang ambrol, kanopi dermaga dan pedestrian di Onrust, serta pembuatan tanggul sebelah utara di Pulau Kelor. Pulau mungil ini memiliki benteng Martello dari tahun 1850 dan pernah digunakan untuk tempat  pernikahan bintang  film Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan 24  Agustus 2013 yang lalu.  Namun menurut Radmonohadi kegiatan pembangunan tahun ini belum dimulai, karena  sedang menunggu proses di Unit Layanan Pengadaaan ( ULP) di provinsi  DKI.  
Nellyta menambahkan, dalam pengenalan TAO  pada  26  April yang lalu diikuti 200 siswa SMA dan SMK dengan kegiatan outbond dan lomba pengumpulan sampah di  Pulau Onrust. Sampah yang terkumpul mencapai setengah ton."Mungkin ke depan kita akan selalu memasukkan kegiatan pembersihan sampah dan penanaman bunga serta pohon di pulau Onrust," ujar Nellyta. Diakui untuk  pelestarian pulau dan pencegahan abrasi , yang paling efektif penanaman mangrove. Tetapi banyak kesulitan kalau hanya mengerahkan pelajar.  ****  

Penulis di sela-sela break water Pulau Onrust, bekas pulau  karantina jemaah haji tahun 1911-1933. Terlihat Pulau Kelor di kejauhan.

foto pulau onrust

1. Pulau Kelor dengan benteng Martello di lihat dari P.Bidadari.
2. Kantor dan mess Pulau Onrust dengan gazebo.
3. Mendarat di dermaga Onrust dengan latar belakang P. Cipir

Minggu, 15 Juni 2014

foto penyerahan piala juara lomba tari betawi antar sanggar DKI 2014

foto juara pertama Lomba Tari Betawi Antar Sanggar se DKI 2014

Jakarta Timur Mendominasi Lomba Tari Betawi 2014

Jakarta, Berita Super  
Sanggar dari Jakarta Timur berhasil mendominasi pemenang Lomba Tari Betawi Antar Sanggar se DKI tahun 2014 yang diawali dengan audisi pertama dan kedua  31 Mei-1 Juni dan berakhir dengan final  Minggu (15/6) kemarin. Babak audisi berlangsung di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan , sedang finalnya di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Jakarta Pusat.
Keputusan Dewan Juri yang dibacakan ketuanya Wiwiek Widyastuti menyebutkan Juara I diraih Sanggar Mawar Budaya, Rawamangun (Jaktim) yang menampilkan tari Topeng Ubrug. Juara II Sanggar Cipta Budaya dari Cipayung (Jaktim) dan III Sanggar Ksetra Kirana  (Jaksel). Sedangkan Juara Harapan I Sanggar Ratnasari dari Ciracas (Jaktim) dan Harapan II Sanggar Maya Pasundan (Jaksel). Para pemenang ini muncul dari 16 finalis hasil seleksi dua tahap yang diikuti 30 sanggar se DKI Jakarta.
Wiwiek Widiastuti  yang juga direktur laboratorium tari itu  mengakui  banyak penari yang tampil bagus. Tetapi diingatkan agar pelatih menegaskan kepada penarinya untuk membawakan tarian karya koregrafer dengan penjiwaan kebetawian yang mendalam.  "Tari Lenggang Nyai yang kebetulan ciptaan saya, jangan dibawakan dengan gerakan seperti senam gara-gara terbawa musiknya yang keras. Nikmati saja secara lembut," ujarnya.
Kepala Bidang Pemberdayan Masyarakat Disparbud  DKI,  Ahmad Gozali Mewakili Kepala Dinas saat memberikan piala menyatakan lomba ini merupakan upaya pelestarian seni tari yang tumbuh di DKI Jakarta khususnya tari Betawi. "Memang yang rutin menyelenggarakan lomba tari Betawi ini  Jakarta Timur. Tahun ini disusul Jakarta Utara," tuturnya. Diharapkan  tiap  wilayah kota mengadakan lomba antar kecamatan dan pemenangnya maju ke tingkat provinsi DKI.
Kepala Seksi SDM Profesi Disparbud DKI, Sita Erna Gustini juga memapresiasi semua sanggar yang masuk final dengan memberikan sertifikat dari Pemprov DKI Jakarta. Sedangkan kepada 5 sanggar yang menjurai lomba tersebut mendapat uang pembinaan berturut turut dari yang tertinggi Rp 10 juta, Rp8 juta, Rp 6 juta, Rp 4,5 juta dan Rp 3,5 juta.
Pimpinan Sanggar Mawar Budaya , Trimawarsanti menyatakan bangga anak asuhnya dapat meraih juara I. "Sanggar kami sudah berdiri sejak tahun 1990 dan mengajarkan tari dari berbagai daerah di samping Betawi," katanya.  Dia berharap dengan kemenangan ini mendapat kesempatan ditampilkan di even nasional atau internasional yang bergengsi. "Bulan lalu kami tampil di Kota Hochimin, Vietnam dalam peringatan 60 tahun hubungan kedua negara RI-Vietnam," kata Santi Trimawarsanti dengan wajah ceriah. (pri)

Rabu, 11 Juni 2014

foto museum wayang

Festival Wayang Indonesia IV Diikuti 5 Daerah

 
Jakarta, Berita Suprihardjo
Festival Wayang Indonesia IV tahun 2014 akan berlangsung di Museum Wayang dan Taman Fatahillah Jakarta Barat 13-15 Juni mendatang, dan akan diikuti 5 daerah yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali.  Sedangkan wayang yang ditampilkan antara lain wayang Kancil, Wayang Revolusi, Wayang Cirebon, Wayang Opera Betawi dan Wayang Topeng Malang.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menurut rencana akan meresmikan festival tersebut Jumat petang (13/6) dengan dihadiri tokoh PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia), SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia). Demikian dijelaskan Sumardi Dalang selaku Ketua Panitia FWI IV di Museum Wayang , Rabu (11/6).
Di sela sela kunjungan 60-an murid-murid dan guru Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Cirebon serta ratusan pengunjung yang lain selanjutnya Sumardi mengatakan, festival akan diramaikan dalang bocah. "Mereka Woro Mustika Siwi dari  Surakarta dan Rangga Weling Tiana dari Bandung," tambahnya.   Festival  tersebut atas kerjasama Yayasan Total Indonesia dengan PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) , SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia ) dan Museum Wayang .
Menurut Sumardi, yang cukup unik nanti adalah pergelaran Wayang Bintik dari Sumatera Utara. "Memang yang menggarap dari Yogyakarta, tetapi wayang tersebut merupakan wayang Bineka Tunggal Ika dengan cerita dari legenda rakyat berbagai daerah seluruh  Indonesia," katanya. Selain cerita rakyat dari Sumatera Utara, juga mengangkat cerita rakyat dari Kalimantan , Sulawesi, Maluku  sampai Papua.  
Selama festival diselenggarakan juga bazar  produk kerajinan cinderamata, kaos, keyholder dan lain-lain  dengan tema wayang, serta dimeriahkan berbagai workshop dan  lomba seperti lomba artikel wayang, mewarnai wayang dan bercerita wayang untuk anak SD-SMP, serta lomba fotografi untuk umum selama festival berlangsung.  
Kepala Museum Wayang, Dachlan S.Kar,  selaku panitia pengarah menjelaskan, pihaknya hanya sebagai fasilitator  festival . Penyelenggaranya adalah Yayasan Total Indonesia bersama Pepadi dan Senawangi. Dachlan mengaku bersyukur kehidupan kesenian wayang Indonesia yang diakui UNESCO sebagai warisan mahakarya dunia sejak 7 November 2003 tetap eksis dan berkembang dengan adanya festival yang sudah keempat kalinya ini. "Bahkan terus terjadi regenerasi," tambahnya.  
Festival itu juga berdampak positif pada kehidupan ekonomi  masyarakat sekitarnya. Karena itu kata  Dachlan, museumnya yang memiliki koleksi 6.000-an wayang dari seluruh dunia itu tetap buka seperti biasa selama festival wayang. Hanya saja pergelaran rutin untuk sementara dipindahkan ke Taman Fatahillah. "Ini dimaksudkan juga untuk dapat menghibur masyarakat secara luas," tambahnya. ****