Jakarta, Berita Suprihardjo
Festival Wayang Indonesia IV tahun 2014 akan berlangsung di Museum Wayang dan Taman Fatahillah Jakarta Barat 13-15 Juni mendatang, dan akan diikuti 5 daerah yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali. Sedangkan wayang yang ditampilkan antara lain wayang Kancil, Wayang Revolusi, Wayang Cirebon, Wayang Opera Betawi dan Wayang Topeng Malang.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menurut rencana akan meresmikan festival tersebut Jumat petang (13/6) dengan dihadiri tokoh PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia), SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia). Demikian dijelaskan Sumardi Dalang selaku Ketua Panitia FWI IV di Museum Wayang , Rabu (11/6).
Di sela sela kunjungan 60-an murid-murid dan guru Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Cirebon serta ratusan pengunjung yang lain selanjutnya Sumardi mengatakan, festival akan diramaikan dalang bocah. "Mereka Woro Mustika Siwi dari Surakarta dan Rangga Weling Tiana dari Bandung," tambahnya. Festival tersebut atas kerjasama Yayasan Total Indonesia dengan PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) , SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia ) dan Museum Wayang .
Menurut Sumardi, yang cukup unik nanti adalah pergelaran Wayang Bintik dari Sumatera Utara. "Memang yang menggarap dari Yogyakarta, tetapi wayang tersebut merupakan wayang Bineka Tunggal Ika dengan cerita dari legenda rakyat berbagai daerah seluruh Indonesia," katanya. Selain cerita rakyat dari Sumatera Utara, juga mengangkat cerita rakyat dari Kalimantan , Sulawesi, Maluku sampai Papua.
Selama festival diselenggarakan juga bazar produk kerajinan cinderamata, kaos, keyholder dan lain-lain dengan tema wayang, serta dimeriahkan berbagai workshop dan lomba seperti lomba artikel wayang, mewarnai wayang dan bercerita wayang untuk anak SD-SMP, serta lomba fotografi untuk umum selama festival berlangsung.
Kepala Museum Wayang, Dachlan S.Kar, selaku panitia pengarah menjelaskan, pihaknya hanya sebagai fasilitator festival . Penyelenggaranya adalah Yayasan Total Indonesia bersama Pepadi dan Senawangi. Dachlan mengaku bersyukur kehidupan kesenian wayang Indonesia yang diakui UNESCO sebagai warisan mahakarya dunia sejak 7 November 2003 tetap eksis dan berkembang dengan adanya festival yang sudah keempat kalinya ini. "Bahkan terus terjadi regenerasi," tambahnya.
Festival itu juga berdampak positif pada kehidupan ekonomi masyarakat sekitarnya. Karena itu kata Dachlan, museumnya yang memiliki koleksi 6.000-an wayang dari seluruh dunia itu tetap buka seperti biasa selama festival wayang. Hanya saja pergelaran rutin untuk sementara dipindahkan ke Taman Fatahillah. "Ini dimaksudkan juga untuk dapat menghibur masyarakat secara luas," tambahnya. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar