Jumat, 04 Desember 2015

Ditemukan Penderita Kaki Gajah di Jakarta Timur (Kramatjati dan Cakung)


Ditemukan Penderita Kaki Gajah di Jakarta Timur (Kramatjati dan  Cakung)  

Jakarta, 
Di Jakarta Timur masih ditemukan penderita penyakit kaki gajah (fileriasis), selain di Kecamatan Cakung juga di Kecamatan Kramatjati. Penyakit ini disebabkan cacing filarial yang dapat disebarkan oleh beberapa jenis nyamuk antara lain nyamuk genus anopheles dan aedes.
"Penyakit kaki gajah disebarkan oleh nyamuk. Karena itu untuk menanggulanginya masyarakat harus melaksanakan PHBS yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. Jadi sama dengan menghadapi DBD," kata Drg Iwan Kurniawan, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur ketika meninjau PSN di RW 03 Kelurahan Malaka Jaya, bersama Kabag Sosial Jaktim Yeni Asnita SKM , Jumat (4/12).
Diakui , penyakit kaki gajah memang menular, tetapi dapat disembuhkan bila berobat rutin. Hanya saja bagi penderita meskipun sembuh selalu meninggalkan bekas yang mengubah bentuk fisik.  "Jadi kalau ditemukan ada penderita kaki gajah, cepat dilaporkan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan," kata Kasudin Kesehatan Jaktim ini. Ditandaskan, meskipun orang tersebut bukan warga DKI Jakarta, tetap harus dilayani .
Mengenai kasus demam berdarah, Drg Iwan Kurniawan mangatakan dari evaluasi akhir ini, Kecamatan Matraman menduduki ranking teratas dalam angka kesakitan atau incident rate (IR)  DBD se Jaktim. Sedang Kecamatan Makassar  peringkat terendah yang berarti paling sedikit kasus kesakitan DGD dibanding jumlah penduduknya. "Duren Sawit di tengah-tengah," kata Iwan. 
Karena itu Camat Duren Sawit Abubakar SE mengharapkan agar warga Malaka Jaya dan Duren Sawit umumnya tetap rajin PSN dan waspada terhadap penyakit menular dan narkoba serta ancaman terror seperti yang terjadi di Jl Radin Inten waktu itu. 
Mengenai penyakit kaki gajah, Sekel dan Kasi Kesmas Kelurahan Jatinegara Jariah  November yl meninjau Yanto (37) yang tinggal di Kampung Kangkung RW 14. Kaki kanannya membesar sejak 5 tahun lalu. Meskipun telah berobat masih terasa berat dan capek  bila berjalan. "Awalnya cuma bisul kecil," katanya. Ia mengaku tak masalah bila harus diamputasi daripada penampilannya membuat orang tak nyaman. Sejak 3 tahun lalu isterinya meninggalkan Yanto akibat penyakitnya itu. Tetangganya menyatakan kekhawatiran tertular. "Ya pak, Kami takut tertular," kata tetangga di belakang rumah kepada Maman, staf Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung. **** 

Sabtu, 28 November 2015

50 Persen Kaum Ibu Salah Cara Memasak

50 Persen Kaum Ibu Salah Cara Memasak

Jakarta, 

Hampir 50 persen kaum ibu salah dalam cara merebus atau  memasak sayuran. Sedikitnya 4 kesalahan yang umum mereka lakukan,  pertama tidak mensterilkan peralatannya terlebih dahulu, mencuci sayuran dengan air yang tidak mengalir, menutup panci waktu memasak sayuran dan  mengupas terlebih dahulu sebelum dicuci.
Demikian dikemukakan Widita Wimala, ahli gizi alumnus IPB Bogor dalam bakti sosial  karyawan perusahaan susu dan para dokter gigi anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)  Jakarta Timur di PAUD Cerita Indah, RW 03 Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (25/11). Kenyataan tersebut diakui sendiri oleh Kepala Sekolah PAUD Ceria Indah, Ny Utami Idris Prabowo ketika dikonfirmasi, Sabtu (28/11). "Memang di sini sudah banyak para ibu yang sudah tahu kesalahan umum itu. Sekitar 50 persenlah," tambahnya.
Menurut Widita Wimala, untuk memasak makanan sehat, sebelumnya harus mencuci tangan terlebih dahulu , mencuci peralatan, mencuci sayuran segar sebelum diiris iris atau dikupas dengan air yang mengucur, bumbu harus alami jangan memakai MSG (bumbu masak), yang dilakukan cermat dan tepat. "Sebelum memasukkan sayuran pastikan airnya mendidih . Setelah gelembung-gelembung airnya hilang, baru masukkan sayuran ke dalam air dan panci jangan ditutup, biarkan terbuka," kata Widita. Bila ditutup, sayuran akan cepat rusak sehingga kandungan zat yang dibutuhkan tubuh, akan  rusak. "Usahakan sayuran atau makanan berwarna warni alami yang berarti kandungan zat atau vitaminnya beraneka macam," tambahnya.
Dalam mengemas bekal makanan untuk anak-anak PAUD, selain makananannya sehat bergizi harus dibentuk yang menarik. Dengan demikian anak senang menyantapnya. Karena itu dalam kesempatan tersebut mengemas bekal anak juga dilombakan yang diikuti 25-an orang tua murid.
Dalam pemeriksaan gigi yang dilakukan 9 dokter gigi terhadap 70 anak siswa PAUD Ceria Indah, ternyata hampir semua siswa ada giginya yang berlobang. Kordinatornya Drg Nia Kurniawati menjelaskan, hal itu disebabkan kurang kalsium dan makanan yang dikonsumsi anak-anak banyak kadar gulanya. "Caranya harus mengurangi gula pada makanan anak-anak dan dianjurkan sikat gigi secara benar sehari dua kali," kata Nia. Sikat giginya  juga harus yang sesuai dengan bentuk rongga mulut anak-anak.
Lurah Malaka Jaya, Lidiana Endah didampingi Ketua RW 03 Malaka Jaya, Andang Subaryono menyatakan berterimakasih pada PDGI dan karyawan produsen susu tersebut yang memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat dalam bakti sosialnya."Itu memang perlu," ujar Lidiana.
Sementara kordinator bakti sosial, Naomi Jamarro menjelaskan, kegiatan ini murni dari karyawan yang peduli dan senang berbagi ilmu untuk pendidikan anak-anak usia dini. "Kami sudah dua kali kemari dalam November ini. Tempatnya  enak dan masyarakatnya menyambut responsive sekali," ucap Naomi yang hari itu mengerahkan 36 orang temannya dan 9 orang anggota PDGI Jakarta Timur. (PRI).   

Senin, 28 September 2015

parade kroncong warnai penutupan festival . . . .

Festival Kuliner Betawi Ditutup Parade Penyanyi Kroncong
PKK Matraman Juara Membuat Nasi Ulam 
Jakara, Berita Super
Penutupan Festival Masakan Khas Betawi se Jakarta Timur di halaman Gedung eks Kodim 0505 Jakarta Timur, Senin (28/9) sore kemarin diramaikan dengan parade penyanyi kroncong dari muda sampai para senior.  Tidak ketinggalan , pimpinan Orkes Kroncong Mutiara Nada yang tampil di panggung itu menyanyikan lagu lama "Sampaikanlah Salamku," disusul penyanyi Euis Raolina dengan membawakan lagu "Senandung Bidari" dan "Bandar Jakarta".
Dalam pengumuman oleh Dewan Juri,  tim PKK Kecamatan Matraman  akhirnya dinyatakan sebagai Juara I Lomba Masakan Betawi Nasi Ulam dan Semur yang berlangsung di tempat bersejarah itu selama dua hari sejak Minggu (27/9).  Selanjutnya Juara II diraih  PKK Kecamatan Jatinegara Juara III PKK Kecamatan Kramatjati. Pemenang berturut-turut mendapat uang pembinaan masing-masing Rp 2,5 juta, Rp 2 juta dan Rp 1,5 juta di samping piala. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur, Triyugo Prasetyo kepada para pemenang di halaman Gedung Eks Kodim 0505 Jakarta Timur, Jatinegara, kemarin.
Kepala Seksi Promosi Sudin Parbud Jaktim Euis Raolina menjelaskan lomba ini diikuti 58 peserta tim PKK kecamatan dan tim siswa SMK Pariwisata se Jakarta Timur. Lomba diselenggarakan pada festival masakan khas Betawi untuk melestarikan resep kuliner asli Betawi yang dibuka Wali Kota Jaktim Minggu (27/9). "Sebenarnya para siswa SMK menampilkan masakan kreasi baru dan cukup menarik. Tapi  juri dari Asosiasi Jasa Boga, Akpindo dan Lembaga Kebudayaan Betawi berpegangan pada resep yang baku sebagai warisan budaya kuliner," kata Euis Raolina menjelaskan.
Dengan diumumkan kejuaraan membuat masakan Betawi tersebut berakhir pula festival kuliner dua hari di tempat bersejarah itu. Namun hiburan masih berlanjut sampai sore hari.  Atraksi di panggung kesenian yang diawali gambang kromong, tari betawi, dan lawak Coky & Jabrik,  kemarin sore diakhiri tampilnya Orkes Kroncong Mutiara Nada dari Cipinang Muara dipimpin Hj Nurjanah Katili.
Lagu lagu kroncong terkenal seperti Sekuntum Bunga di Puncak Giri, Bandar Jakarta dan Senandung Bidari dilantunkan bergantian oleh para tokoh kroncong Jakarta Timur, Bekasi dan Jakarta Pusat, khususnya Kemayoran.
Wahono , tokoh kroncong Jakarta menyanyikan lagu Caping Gunung dengan nada  meliuk-liuk. Sedangkan Euis Raolina sendiri tampil dengan lagunya Bandar Jakarta dan Senandung Bidari. Hajah Munibah pemimpin Orkes Kroncong Sinar Budaya dari Kelurahan Rambutan juga tak mau kalah dengan yuniornya. Sore itu laiknya reuni para penggemar kroncong.  Hajah Nurjanah Katili selaku tokoh kroncong Jakarta Timur  mengumumkan, Oktober nanti pihaknya akan menyelenggarakan lomba musik kroncong se Jabodetabek. " Tentu saja kami penggemar  kroncong sudah mengelu-elukan, karena sudah lama musik kroncong tak ada gaungnya kecuali di lingkungnan komunitas penggemarnya." Kata Abu Galih, pengamat budaya dan pariwisata Jakarta.(PRI)

Minggu, 27 September 2015

festival makann betawi di gedung bersejarah

 
 Sudin Parbud Jaktim Gelar Festival Makanan Betawi dan Hibur Warga Jatinegara  

Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur menyelenggarakan Festival Makanan Khas Betawi dan Lomba Membuat Masakan Semur dan Nasi Ulam di halaman Gedung Eks Kodim 0505 Jakarta Timur yang cukup bersejarah yang terletak di depan sebelah kiri stasiun Jatinegara. Acara tersebut dibuka Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Minggu, 27 September 2015  dengan manabuh rebana.
Wali Kota Bambang menyatakan bahwa upaya Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur menyelenggarakan Festival Kuliner Betawi dengan hiburan kesenian Betawi di kawasan bersejarah itu  patut dihargai. Ini merupakan upaya pelestarian masakan  asli daerah setempat sebagai bagian kuliner Nusantara. Namun Wali Kota juga mengharapkan dengan sangat  agar gedung Cagar Budaya tersebut segera dimanfaatkan setelah selesai dipugar dan dikembangkan bagian belakangnya.
"Saya minta gedung bersejarah ini segera dimanfaatkan sebagai Gedung Kesenian Betawi,  agar tidak berantakan," kata Wali Kota. Hadir tokoh Lembaga Kebudayaan Betawi, Asisten Perekonomian Jakarta Timur Eric PZ Lumbun, Ketua TP PKK Jakarta Timur, Ny Siti Syamsiah Bambang, dan para camat antara lain Eka Darmawan camat Kramatjati dan Abubakar , camat Durensawit.
Lebih lanjut Wali Kota Bambang menyatakan  yakin,  keberadaan gedung kesenian dengan segala kegiatannya di gedung eks Kodim 0505  ini akan meningkatkan daya tarik kawasan itu sebagai destinasi wisata di Jakarta Timur. Sebab sudah terpadu satu lokasi dengan  pusat batu aji atau gems center Rawa Bening, pasar regional dan stasiun Jatinegara, serta bangunan cagar budaya lainnya di Jatinegara.
Kepala Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jaktim Triyugo Prasetyo melaporkan festival kuliner betawi ini yang kedua diselenggarakan setelah kegiatan serupa di Mal Lippo Kramatjati.  "Selain untuk menumbuhkan rasa cinta kuliner warisan Nusantara juga sekaligus mempromosikan gedung Eks Kodim ini sebagai bangunan cagar budaya yang bersejarah," kata Triyugo.
Hadiah yang disediakan untuk pemenang lomba masakan betawi semur dan nasi ulam ini adalah uang pembinaan untuk Juara I, II dan III berturut-turut Rp 2,5 juta, Rp2 juta dan Rp1,5 juta.      
Euis Raolina, Kepala Seksi Promosi Sudin Parbud Jaktim menuturkan , acara ini berlangsung 2 hari hingga Senin (28/9) yang diikuti puluhan peserta anggota PKK dari 10 Kecamatan se Jaktim. Mereka menyajikan  makanan betawi, dari pucung gabus, pindang srani, sayur babanci, nasi kebuli dan  dodol. "Untuk lomba membuat nasi ulam dan semur Betawi diikuti 55 peserta dari anggota PKK dan para siswa SMK Pariwisata se Jaktim," ujarnya. Hari pertama ini ditetapkan 20 finalis lomba masak  semur dan nasi ulam. Selanjutnya hari kedua Senin (28/9) ditentukan 3 peserta sebagai grandfinalis dan akan ditentukan Juara I, II dan III .
Mengenai jenis masakan yang disajikan, Ichsan Lazuardi  warga asli  Betawi dari Kecamatan Pulogadung, mengaku baru sekali ini mendengar istilah sayur babanci. "Dari mana ini?" tanyanya. Padahal menurut seorang peserta dari Kramatjati, sayur daging sapi ini asli masakan Betawi. Bumbunya mirip gulai. "Saya sudah mencicipi, rasanya cukup enak," ucap Abu Galih, pengamat pariwisata dan budaya Jakarta yang meneliti satu per satu makanan betawi.    
Menganai gedung eks kantor Mester Cornelis yang pernah menjadi markas Laskar Rakyat Jakarta / BKR pada zaman perjuangan dan  kantor Eks Kodim 0505 pada zaman merdeka, menurut Yanto ketua sekuriti setempat,  pemugarannya  sudah selesai 2014 yang lalu.  Ia menandaskan, toilet sudah ada di belakang,  tetapi airnya harus mengambil sendiri dari penampungan. "Makanya tadi banyak ibu-ibu yang mau ke toilet protes kepada saya tak ada air," ujarnya. Padahal airnya tersedia di penampungan. Pengalaman beberapa waktu yang lalu, kata Yanto,  untuk mengatasi masalah toilet, panitia membawa toilet portable beberapa set dipasang di depan untuk memudahkan pengunjung.
Waktu itu ada duapuluhan anggota komunitas pecinta gedung kuno yang bersepeda minta izin masuk ke kawasan gedung bersejarah yang sudah menghabiskan puluhan miliar rupiah untuk memugar dan mengembangkannya. Namun Yanto keberatan. "Kenapa tidak dilaporkan ke Dinas Pariwasata dan Kebudayaan atau ke Panitia. Kan sayang ditolak begitu saja. Padahal mereka itu juga warga DKI Jakarta dan pengagum gedung gedung bersejarah," kata Bayu, seorang pembina pramuka yang juga pemerhati pariwisata dan budaya.
Sementara hiburan yang disuguhkan oleh Sudin Parbud Jaktim dengan Kepala Seksi Atraksinya Yuyu Wahyudin cukup memberi angin segar kepada masyarakat sekitarnya. Tari betawi, gambang kromong dengan Udin Syarifudin, lawak Jabrik dan Coky menambah kemeriahan acara tersebut. Terdengar instrumentalia lagu Anging Mamiri dari Makasar dan lagu Curilang dari Jakarta dibawakan cukup mengesankan.  ****

Selasa, 25 Agustus 2015

Fw: Walikota Jaktim Canangkan Baksos TNI Manungga KB Kesehatan di Rusunawa CBS



On Tuesday, August 25, 2015 12:16 AM, Rodin Daulat <rodindaulat@yahoo.com> wrote:


Walikota Jakarta Timur Bambang mencanangkan Bakti Sosial TNI Manunggal KB Kesehatan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2015 di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Selatan, RW 05 Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Selasa (25/8). Kegiatan bakti sosial yang merupakan kerjasama Kodim 0505 Jakarta Timur dengan Pemkot Jakarta Timur ini akan digelar selama lima bulan.
Dandim 0505 Jakarta Timur Letkol ARM Bagus Tri Wibowo mengatakan, kegiatan bhakti sosial ini bertujuan untuk percepatan revitalisasi program KB Nasional, dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk, khususnya diwilayah Kodam Jaya/Jayakarta secara optimal. "Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan terhitung bulan Mei-Oktober 2015," kata Bagus.
Bakti sosial ini menurutnya diisi antara lain dengan pelayanan KB gratis untuk 250 akseptor, pengobatan umum untuk 100 orang, pengobatan gigi 25 orang, donor darah 50 orang, bazar dan pameran 15 stan dan pemberian sembako untuk 200 orang.
"Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, baik Pemkot Jakarta Timur, TNI dan masyarakat," ujar Bagus.
 Walikota menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Bakti Sosial TNI Manunggal KB Kesehatan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Menurutnya, pertumbuhan penduduk di Kota Jakarta sangat pesat, dimana jumlah penduduk saat ini saat siang hari mencapai 14 juta jiwa dan malam hari 10 juta jiwa.
"Pasca hari raya Idul Fitri kemarin saja sedikitnya ada 75 ribu jiwa pendatang dari daerah yang masuk ke kota Jakarta," ujarnya.
Maka bila tidak dikendalikan, pertambahan penduduk akan semakin meningkat tajam, sementara luas wilayah terbatas. Untuk itu Walikota memberikan apresiasi kepada pihak TNI yang melakukan upaya pengendalian penduduk lewat kegiatan TNI Manunggal KB Kesehatan.
"Saya dari tahun 1991 sudah mengikuti KB lewat program vasektomi. Saya pun menyarankan agar para pria untuk ikut KB seperti saya," ajaknya.
Walikota meminta semua SKPD dan masyarakat agar bekerjasama dan bahu-membahu untuk turut andil dalam kegiatan Bhakti Sosial TNI KB-Kesehatan. Dirinya berharap, permasalahan kependudukan, khususnya pertumbuhan penduduk dapat secepatnya dikendalikan dan mampu merevatilisasi program KB, sehingga ke depan harapan untuk terwujudnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera dapat terwujud.
 



Kamis, 20 Agustus 2015

Anggota BIN

Anggota BIN Mainkan Saxophone Bagaikan Kenny G.
 
Jakarta, Restorasi News. Com
Meskipun sudah purna bhakti, para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) kantor Wali Kota Jakarta Timur yang tergabung dalam Paguyuban Werdatama Jaya Cabang Jaktim diharapkan dapat memberikan kontribusinya untuk membangun kotanya. Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana pada halal bihalal paguyuban tersebut di Gedung Serba Guna Kantor Wali Kota Jaktim, Rabu (19/8).
 Dari ratusan anggota paguyuban, tampak hadir beberapa pensiunan Wali Kota dari decade 1990-an seperti Sudarsono, Andi Mappaganty, dan Kusnan Halim serta Wali Kota periode tahun 2010-an yakni Murdani serta mantan pejabat di bawahnya.
"Lewat halal bihalal ini hubungan silaturahmi antara para PNS yang masih aktif dengan yang sudah pensiun dapat meningkat dan selalu harmonis," kata Wali Kota Bambang.
Ajakan ini disambut baik oleh Sudarsono, mantan Wali Kota Jakarta Timur yang dahulu dikenal musikal. Purnawirawan perwira menengah TNI AD ini juga  mengajak para pensiunan  agar jangan  menghentikan aktivitas yang bermanfaat untuk masyarakat, misalnya  hanya mengasuh cucu. "Saya sekarang ditarik Pak Sutiyoso ke BIN," katanya.
Namun jiwa musikalnya sebagai peniup saxophone handal  ternyata belum juga luntur. Maka siang itu Sudarsono tampil mengiringi mantan Wali Kota Jakarta Timur juniornya, Andi Mappaganty menyanyikan lagu Kemesraan ciptaan Iwan Fals.
Tak pelak lagi seluruh hadirin menyambutnya dengan tepuk tangan berkepanjangan.  Usai mengiringi satu lagu,  Sudarsono dengan tangkas meniupkan lagu-lagu barat intrumentalia,  bagaikan  Kenny G,  pemain saxophone kenamaan dunia.
"Bukan main Pak Sudarsono," seru Maman  Sukirman , pensiunan fotografer yang kini masih dikaryakan di kantor wali kota ini di sela-sela applaus para hadirin yang makin membahana. Selesai itu  Bambang Musyawardana menyalami seniornya  dengan takzim, seakan mewakili seluruh hadirin. (PRI).
 

Fw: Walikota Jaktim Ajak Para Pensiunan PNS Tetap Berikan Kontribusi



Dua mantan wali kota jakarta timur Andi Mappaganty dan Sudarsono sedang berkolaborasi menghibur para pensiunan berhalal bihalal




  







Rabu, 19 Agustus 2015

Karang Taruna Ciracas Miliki Usaha Mandiri

Karang Taruna Ciracas Punya Usaha Mandiri
Jakarta, Berita Super  
Karang Taruna Kelurahan Ciracas telah memiliki usaha mandiri dan menghasilkan profit setelah mendapat dana bantuan usaha bersama  (KUBE)  dari Sudin Sosial Jakarta Timur beberapa tahun lalu. Usaha mandiri tersebut di antaranya usaha fotocopy, toko ATK (alat tulis kantor) dan usaha tempat cuci mobil dan sepedamotor.
Sekretaris Kecamatan Ciracas, Mujiono mengungkapkan itu di kantornya Kamis (20/8). "Karena itu kemarin Kelurahan Ciracas mewakili Kecamatan Ciracas dikunjungi tim penilai dari Kantor Wali Kota Jakarta Timur," ujarnya. Keunggulan Kelurahan Ciracas dari 4 kelurahan lainnya di kecamatan ini adalah kepemilikan radio lingkungan dan memiliki bank sampah di RW 09 yang dikelola Karnan, Ketua RW setempat. Tim ini mengevaluasi pemberdayaan masyarakat kelurahan ini dari berbagai segi.
Rombongan tim penilai dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Jakarta Timur Rabu (19/8) diterima Camat Ciracas yang diwakili Sekcam Mujiono didampingi Lurah Ciracas Farida Saleh dan Ketua Karang Taruna Kelurarahan Ciracas, Sugi. "Pak Camat Romy Sidharta  sedang ke Provinsi, maka saya yang mewakili beliau," tutur Mujiono kepada tim penilai yang terdiri dari unsure  KPMP , Sudin Sosial dan Sudin Pendidikan Jaktim II.
Sementara Lurah dan Ketua Karang Taruna menjelaskan usaha para pemuda ini sudah mengalami regenerasi dan melibatkan belasan pemuda-pemudi setempat. "Tempat cuci mobil berkapasitas 3 kendaraan roda empat dan beberapa motor. Silakan mencoba," katanya tanpa menyebutkan taripnya.Tim penilai juga menanyakan masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan.  ***