Selasa, 29 April 2014

Museum Wayang "Meledak" Akibat Kalender 2014

Jakarta, Suprihardjo/Blogger

Museum Wayang yang berlokasi di sebelah barat Taman Fatahillah,  Kota Tua Jakarta, makin banyak dikunjungi  wisatawan nusantara maupun mancanegara  sejak kesenian wayang Indonesia diakui  sebagai mahakarya  warisan dunia non benda oleh UNESCO akhir November 2003.  Tercatat tahun 2011 pengunjungnya mecapai 201.064 orang, tahun 2012 menjadi 221.944 orang dan 2013 mencapai 222.854 orang. 

Tahun 2014 inipun meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Tercatat  3 bulan pertama sampai 1 April 2014 pengunjung Museum Wayang mencapai 79.674 orang, termasuk 10.738 orang wisatawan mancanegara (wisman). Padahal tahun 2013 yang lalu pada periode yang sama  pengunjungnya  hanya 40.183 orang, termasuk 5.495 wisman.

Dachlan S.Kar, Kepala Museum Wayang  di kantornya mengatakan Senin (29/4), ledakan pengunjung itu  akibat pihaknya telah  menyebarkan kalender 2014 yang  tiap lembar bulannya  memuat foto kegiatan kesenian wayang dan  jadwal acara pergelaran wayang di museum itu.  Jadwal tersebut sudah fix karena disusun bersama  PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) dan Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia).  "Akhir tahun lalu setiap pengunjung kami beri kalender Museum Wayang  2014. Juga kami kirim ke kantor-kantor dan sekolah sekolah. Tertera di kalender itu , tiap Minggu siang ada pergelaran wayang secara bergantian. Jadi tahun ini yang berminat tinggal menentukan kapan datang ke Jakarta untuk menonton pergelaran dan jenis wayang yang digemari," ungkap  Dachlan.

Sejak tahun lalu Museum Wayang memajang koleksi baru di loby depan berupa  wayang golek raksasa tokoh Gatotkaca dan Pergiwa. "Pengunjung  banyak yang berfoto di situ. Ketika foto ini diunggah ke facebook maka informasi visual mengenai Museum Wayang makin tersebar. Ini promosi tersendiri," kata Dachlan.

Berapa koleksi Museum Wayang? Kepala Seksi Koleksi dan Perawatan museum tersebut Sumardi S.Sos yang lebih dikenal dengan julukan Sumardi Dalang  mengungkapkan, kini  seluruhnya  mencapai  6.200-an wayang dari berbagai daerah di Indonesia dan dari berbagai negara di dunia.  Tadinya tahun 2004 baru sekitar 5000-an wayang. Wayang golek  tokoh Gatotkaca dan Pergiwa setinggi 3 meter itu menurut Sumardi Dalang  merupakan koleksi terbaru. "Itu hibah dari Total Indonesia waktu festival wayang Indonesia tahun lalu," ujarnya. Wayang golek tersebut  buatan pengrajin dari Bandung.

Menurut Sumardi, Total dikenal komitmennya dalam melestarikan dan mempromosikan warisan senibudaya negeri di mana perusahaan perminyakan itu berada. Bulan Juni nanti bekerjasama dengan Pepadi, Senawangi dan Museum Wayang, Total Indonesia kembali  akan menyelenggarakan  Festival Wayang Indonesia di Taman Fatahillah dan Museum Wayang. "Tepatnya nanti tanggal 13, 14 dan 15 Juni," kata Sumardi. Wayang  dari Bali,  Jatim, Jateng, Jabar dan Betawi akan meramaikan festival tersebut.

Soal kalender Museum Wayang 2014, Abu Galih seorang pengamat budaya dan pariwisata di Jakarta  mengakui perwajahan kalender tersebut cukup  nge-pop, berwarna warni dan menarik. "Itu betul-betul calendar of event.  Tiap hari Minggu dan beberapa hari Sabtu tercantum acara pergelaran . Misalnya 4 Mei Wayang Kulit Betawi, 11 Mei Wayang Golek Sunda, 15 Juni Wayang Beber. "Ini dapat dicontoh museum lainnya, misalnya Museum Tekstil, di Jl AIP KS Tubun,  di mana banyak turis domestic maupun mancanegara  yang belajar membatik di sana," kata Abu Galih. (pri)  ***
  

Lebih 90% Duta Wisata Bahari IV Tak Pernah ke Laut

Jakarta, Suprihardjo/Blogger

Lebih dari 90% anggota Duta Wisata Bahari IV yang terdiri dari pelajar SMA dan SMK di Jakarta belum pernah ke laut ataupun ke Kepulauan Seribu sebelumnya. "Hampir semua belum pernah ke mari sebelum ini," kata Fachrudin, Pembina Pramuka Saka Bahari sebagai instruktur Duta Wisata Bahari IV di Pulau Putri, Kepulauan Seribu Utara, Sabtu (26/4). Makanya ketika ditanya  instruktur Mayor TNI AL Kukuh Suryo Widodo pada hari pertama itu  tak seorangpun dari 39 anggota ingin bekerja di laut. Namun setelah mengikuti penggemblengan selama dua hari yang berakhir Minggu (27/4), banyak  dari mereka yang menyatakan ingin bekerja di bidang kelautan. 

"Saya jadi terpanggil bekerja di laut setelah mendengar paparan Pak Mayor Kukuh dan narasumber lainnya, " kata Alya Rizqia, siswa klas  11 SMAN 53 Jaktim usai berkeliling dengan kapal lunas kaca 'Nautilus' di sekitar Pulau Putri, Minggu (27/4). Ungkapan serupa tercetus dari mulut Adellia Anggrayeni siswa SMAN 79 Jaksel. Bahkan Alfa Aththur siswa SMAN 112 Jakbar dan Abi Rafdi siswa SMAN 52 Cilincing, yang tadinya ragu menentukan pilihan bekerja di bidang kelautan menjadi mantap. "Memang saya pengin bekerja di perminyakan yang banyak di laut," kata Abi. Ia termasuk dua orang  yang pernah berkeliling Kepulauan Seribu. "Saya naik Kapal Perang TNI AL waktu masih di SMP bersama teman-teman sekolah," kaktanya. Sedangkan  Alfa mengaku baru pertama kali ke pulau atas undangan Museum Bahari ini. "Pengalaman ini  bukan main. Saya jadi  tertarik dengan laut," katanya ketika berada dalam kapal "Nautilus".

Mayor Kukuh Suryo Widodo, Kasubsi  Desa Pesisir Dinas Potensi Maritim (Dispotmar)  TNI AL menegaskan perairan laut Indonesia  mencapai 70% dari seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memiliki potensi maupun problematika  yang lebih besar. Karena itu membutuhkan SDM yang percaya diri dan cerdas dari generasi muda Indonesia. "Minat ke laut tak dapat diciptakan dengan hanya sekali pertemuan. Tetapi setidaknya mereka kini sudah kenal dan tertarik pada laut," katanya.

PLT Kepala Museum Bahari Dachlan, S.Kar, pada pengukuhan tersebut mengatakan, di samping menggencarkan promosi dan mengangkat duta wisata, Museum Bahari saat ini sedang membenahi koleksi museum dan tata pamer , juga lingkungan museum. "Kami rencanakan membebaskan 12 bangunan ruko di dekat museum untuk perparkiran," kata Dachlan.

Diakui Dachlan, di Museum Bahari  sudah ada diorama 7  penjelajah dan ahli pelayaran dunia serta diorama legenda bahari se nusantara seperti  Malin Kundang dan Nyi Roro Kidul. "Itu semua dapat menjadi obyek foto yang menarik untuk disebarluaskan," katanya. Diharapkan tahun 2016 nanti Museum Bahari sudah menjadi museum taraf nasional  seperti Museum Wayang.

Kasi Pameran dan Edukasi Museum Bahari Irfal Guci mengatakan  dari  39 peserta DWB-4 yang berasal dari siswa 20 sekolah se DKI Jakarta hanya dua orang yang pernah ke Kepulauan Seribu. Namun diharapkan mereka itu selepas acara ini tetap kompak dan berdisiplin.

Berbagai latihan spiritual skill dan gemblengan fisik dan  mental diberikan oleh Mayor TNI AL Kukuh Suryo Widodo dari Dinas Potensi Maritim Mabesal, Thomas Ataladjar penulis sejarah dan Winarto, psikolog dari UGM.  Pada pengukuhan tersebut dilantik pula ketua DWB IV Hamdi Yuwafi siswa SMAN 16 dan  wakilnya Andi Ray siswa SMAN 5 Jakarta.   Mereka seluruh anggota DWB IV secara serempak meneriakkan yel  "Kesadaran Bahari adalah Awal Kejayaan Bangsa." (pri)

Lebih 90% Duta Wisata IV Bahari tak Pernah ke Laut

Jakarta, Suprihardjo/Blogger

Lebih dari 90% anggota Duta Wisata Bahari IV yang terdiri dari pelajar SMA dan SMK di Jakarta belum pernah ke laut ataupun ke Kepulauan Seribu sebelumnya. "Hampir semua belum pernah ke mari sebelum ini," kata Fachrudin, Pembina Pramuka Saka Bahari sebagai instruktur Duta Wisata Bahari IV di Pulau Putri, Kepulauan Seribu Utara, Sabtu (26/4). Makanya ketika ditanya  instruktur Mayor TNI AL Kukuh Suryo Widodo pada hari pertama itu  tak seorangpun dari 39 anggota ingin bekerja di laut. Namun setelah mengikuti penggemblengan selama dua hari yang berakhir Minggu (27/4), banyak  dari mereka yang menyatakan ingin bekerja di bidang kelautan. 

"Saya jadi terpanggil bekerja di laut setelah mendengar paparan Pak Mayor Kukuh dan narasumber lainnya, " kata Alya Rizqia, siswa klas  11 SMAN 53 Jaktim usai berkeliling dengan kapal lunas kaca 'Nautilus' di sekitar Pulau Putri, Minggu (27/4). Ungkapan serupa tercetus dari mulut Adellia Anggrayeni siswa SMAN 79 Jaksel. Bahkan Alfa Aththur siswa SMAN 112 Jakbar dan Abi Rafdi siswa SMAN 52 Cilincing, yang tadinya ragu menentukan pilihan bekerja di bidang kelautan menjadi mantap. "Memang saya pengin bekerja di perminyakan yang banyak di laut," kata Abi. Ia termasuk dua orang  yang pernah berkeliling Kepulauan Seribu. "Saya naik Kapal Perang TNI AL waktu masih di SMP bersama teman-teman sekolah," kaktanya. Sedangkan  Alfa mengaku baru pertama kali ke pulau atas undangan Museum Bahari ini. "Pengalaman ini  bukan main. Saya jadi  tertarik dengan laut," katanya ketika berada dalam kapal "Nautilus".

Mayor Kukuh Suryo Widodo, Kasubsi  Desa Pesisir Dinas Potensi Maritim (Dispotmar)  TNI AL menegaskan perairan laut Indonesia  mencapai 70% dari seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memiliki potensi maupun problematika  yang lebih besar. Karena itu membutuhkan SDM yang percaya diri dan cerdas dari generasi muda Indonesia. "Minat ke laut tak dapat diciptakan dengan hanya sekali pertemuan. Tetapi setidaknya mereka kini sudah kenal dan tertarik pada laut," katanya.

PLT Kepala Museum Bahari Dachlan, S.Kar, pada pengukuhan tersebut mengatakan, di samping menggencarkan promosi dan mengangkat duta wisata, Museum Bahari saat ini sedang membenahi koleksi museum dan tata pamer , juga lingkungan museum. "Kami rencanakan membebaskan 12 bangunan ruko di dekat museum untuk perparkiran," kata Dachlan.

Diakui Dachlan, di Museum Bahari  sudah ada diorama 7  penjelajah dan ahli pelayaran dunia serta diorama legenda bahari se nusantara seperti  Malin Kundang dan Nyi Roro Kidul. "Itu semua dapat menjadi obyek foto yang menarik untuk disebarluaskan," katanya. Diharapkan tahun 2016 nanti Museum Bahari sudah menjadi museum taraf nasional  seperti Museum Wayang.

Kasi Pameran dan Edukasi Museum Bahari Irfal Guci mengatakan  dari  39 peserta DWB-4 yang berasal dari siswa 20 sekolah se DKI Jakarta hanya dua orang yang pernah ke Kepulauan Seribu. Namun diharapkan mereka itu selepas acara ini tetap kompak dan berdisiplin.

Berbagai latihan spiritual skill dan gemblengan fisik dan  mental diberikan oleh Mayor TNI AL Kukuh Suryo Widodo dari Dinas Potensi Maritim Mabesal, Thomas Ataladjar penulis sejarah dan Winarto, psikolog dari UGM.  Pada pengukuhan tersebut dilantik pula ketua DWB IV Hamdi Yuwafi siswa SMAN 16 dan  wakilnya Andi Ray siswa SMAN 5 Jakarta.   Mereka seluruh anggota DWB IV secara serempak meneriakkan yel  "Kesadaran Bahari adalah Awal Kejayaan Bangsa." (pri)

Foto-Foto Duta Wisata Bahari Ke-4

Pelajar peserta Duta Wisata Bahari IV
sedang dalam kapal lunas kaca melihat keindahan bawah laut.
Pelajar peserta Duta Wisata Bahari IV
sedang mendapat pengarahan dari psikolog Winarto
di tepi pantai Pulau Putri