Selasa, 29 April 2014

Lebih 90% Duta Wisata IV Bahari tak Pernah ke Laut

Jakarta, Suprihardjo/Blogger

Lebih dari 90% anggota Duta Wisata Bahari IV yang terdiri dari pelajar SMA dan SMK di Jakarta belum pernah ke laut ataupun ke Kepulauan Seribu sebelumnya. "Hampir semua belum pernah ke mari sebelum ini," kata Fachrudin, Pembina Pramuka Saka Bahari sebagai instruktur Duta Wisata Bahari IV di Pulau Putri, Kepulauan Seribu Utara, Sabtu (26/4). Makanya ketika ditanya  instruktur Mayor TNI AL Kukuh Suryo Widodo pada hari pertama itu  tak seorangpun dari 39 anggota ingin bekerja di laut. Namun setelah mengikuti penggemblengan selama dua hari yang berakhir Minggu (27/4), banyak  dari mereka yang menyatakan ingin bekerja di bidang kelautan. 

"Saya jadi terpanggil bekerja di laut setelah mendengar paparan Pak Mayor Kukuh dan narasumber lainnya, " kata Alya Rizqia, siswa klas  11 SMAN 53 Jaktim usai berkeliling dengan kapal lunas kaca 'Nautilus' di sekitar Pulau Putri, Minggu (27/4). Ungkapan serupa tercetus dari mulut Adellia Anggrayeni siswa SMAN 79 Jaksel. Bahkan Alfa Aththur siswa SMAN 112 Jakbar dan Abi Rafdi siswa SMAN 52 Cilincing, yang tadinya ragu menentukan pilihan bekerja di bidang kelautan menjadi mantap. "Memang saya pengin bekerja di perminyakan yang banyak di laut," kata Abi. Ia termasuk dua orang  yang pernah berkeliling Kepulauan Seribu. "Saya naik Kapal Perang TNI AL waktu masih di SMP bersama teman-teman sekolah," kaktanya. Sedangkan  Alfa mengaku baru pertama kali ke pulau atas undangan Museum Bahari ini. "Pengalaman ini  bukan main. Saya jadi  tertarik dengan laut," katanya ketika berada dalam kapal "Nautilus".

Mayor Kukuh Suryo Widodo, Kasubsi  Desa Pesisir Dinas Potensi Maritim (Dispotmar)  TNI AL menegaskan perairan laut Indonesia  mencapai 70% dari seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memiliki potensi maupun problematika  yang lebih besar. Karena itu membutuhkan SDM yang percaya diri dan cerdas dari generasi muda Indonesia. "Minat ke laut tak dapat diciptakan dengan hanya sekali pertemuan. Tetapi setidaknya mereka kini sudah kenal dan tertarik pada laut," katanya.

PLT Kepala Museum Bahari Dachlan, S.Kar, pada pengukuhan tersebut mengatakan, di samping menggencarkan promosi dan mengangkat duta wisata, Museum Bahari saat ini sedang membenahi koleksi museum dan tata pamer , juga lingkungan museum. "Kami rencanakan membebaskan 12 bangunan ruko di dekat museum untuk perparkiran," kata Dachlan.

Diakui Dachlan, di Museum Bahari  sudah ada diorama 7  penjelajah dan ahli pelayaran dunia serta diorama legenda bahari se nusantara seperti  Malin Kundang dan Nyi Roro Kidul. "Itu semua dapat menjadi obyek foto yang menarik untuk disebarluaskan," katanya. Diharapkan tahun 2016 nanti Museum Bahari sudah menjadi museum taraf nasional  seperti Museum Wayang.

Kasi Pameran dan Edukasi Museum Bahari Irfal Guci mengatakan  dari  39 peserta DWB-4 yang berasal dari siswa 20 sekolah se DKI Jakarta hanya dua orang yang pernah ke Kepulauan Seribu. Namun diharapkan mereka itu selepas acara ini tetap kompak dan berdisiplin.

Berbagai latihan spiritual skill dan gemblengan fisik dan  mental diberikan oleh Mayor TNI AL Kukuh Suryo Widodo dari Dinas Potensi Maritim Mabesal, Thomas Ataladjar penulis sejarah dan Winarto, psikolog dari UGM.  Pada pengukuhan tersebut dilantik pula ketua DWB IV Hamdi Yuwafi siswa SMAN 16 dan  wakilnya Andi Ray siswa SMAN 5 Jakarta.   Mereka seluruh anggota DWB IV secara serempak meneriakkan yel  "Kesadaran Bahari adalah Awal Kejayaan Bangsa." (pri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar