Selasa, 22 Juli 2014

BAZIS Jaktim Bagikan Santunan Bulan Ramadhan



Pada bulan Ramadhan ini, BAZIS Jakarta Timur kembali menyalurkan bantuan untuk masyarakat dan lembaga yang membutuhkan. Saat buka puasa dengan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin (21/7), secara simbolis diserahkan bantuan dari BAZIS Jakarta Timur dengan total nilai Rp 3.049.000.000.
Kepala BAZIS Jakarta Timur Drs. Dwi Busara mengatakan, pemberian bantuan ini merupakan program pihaknya, hanya saja kebetulan penyerahannya bertepatan dengan bulan Ramadhan. Para penerima bantuan tambahnya, merupakan usulan dari para Camat dan Lurah di wilayah Jakarta Timur, terdiri dari 5.731 orang, 81 lembaga keagamaan dan 50 anak yatim.
Secara rinci Dwi menjelaskan, bantuan diberikan kepada 1.567 guru ngaji dengan nilai total Rp 783.500.000, guru madrasah 1.268 orang dengan total bantuan Rp 634.000.000, guru TPA 1.393 orang dengan total bantuan Rp 696.500.000 dan merbot 1.503 orang dengan total bantuan Rp 751.500.000. Ada pula bantuan untuk lembaga keagamaan sebanyak 81 tempat dengan jumlah total Rp 168.500.000, dan santunan yatim piatu sebanyak 50 anak dengan total jumlah Rp 15.000.000.
"Untuk guru ngaji, guru madrasah, guru TPA dan merbot, masing-masing orang mendapatkan bantuan Rp 500 ribu," ujarnya.
Dwi mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut merupakan pendayagunaan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) hasil pengumpulan tahun 2013. Penyerahan bantuan ini menurut Dwi, dilakukan secara simbolis oleh Walikota Jakarta Timur, selanjutnya BAZIS Jakarta Timur akan menyalurkan sisanya secara bertahap, dari tanggal 22-25 Juli 2014, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarta Timur.
Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, mengatakan, penyaluran bantuan ini untuk memberikan rangsangan kepada petugas Merbot, Guru Ngaji, Guru Madrasah Honorer dan Guru TPA agar lebih semangat melaksanakan tugasnya serta membantu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya menjelang Lebaran.
"Saya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.




Minggu, 20 Juli 2014

foto Ketua RW 09 Pondok Kopi membuka bazar dengan melayani pembeli

5000-an Warga Pondok Kopi Serbu Bazar Ramadhan

Jakarta, Berita Super
Sekitar 5000-an warga Pondok Kopi dari 6 RW menyerbu Bazaar Ramadhan yang diselenggarakan KSU RW 09 Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur  di Lapangan Futsal Pondok Kopi, Minggu (20/7). Mereka berbondong –bondong membeli sembako dan aneka keperluan dengan harga miring.
"Wah ini menolong sekali. Harga gula pasir yang biasanya Rp24.000 per dua kilogram, di sini hanya Rp 22.000, Begitu pula daging khas di pasar bisa Rp 100.000, di sini hanya Rp85.000 per kilogram," kata Bu Feli warga RT 008/011 Pondok Kopi. Senada dengan itu Nenek Sartini, warga RT 06/011, menilai bazaar ini menolong keluarga miskin. Minyak sayur yang biasanya Rp13.000 di sini hanya Rp 9.000 per liter.
Keduanya menghargai panitia yang tidak KKN karena membolehkan warga RW lain yang memang tidak mampu ikut menikmati keringanan harga. Sedang Karsan warga RW 08 Pondok Kopi menilai,  ini merupakan kegiatan kerukunan warga antar RW.
Sementara Ketua Panitia, Ir Siswiyono menuturkan, bazaar kali ini diikuti 5 RW tetangga dan 12 RT di RW 09 yang seluruhnya ada 48 stand. "Ini kegiatan tiap Ramadhan sekaligus dalam rangkaian HUT ke 69 Proklamasi Kemerdekaan RI," katanya.
Ketua RW 09 Pondok Kopi, H Tatang Isya Iskandar menjelaskan bazaar Ramadhan ini diselenggarakan oleh Koperasi Serba Usaha RW setempat bekerjasama dengan Bulog, Sinarmas dan produsen lain. Menurut Tatang disediakan 5000 kupon pembelian minyak sayur. Bazar berlangsung dua hari sampai Senin (21/7). "Saya apresiasi kepada pengurus RW 09  yang bisa melibatkan lembaga kemasyarakatan dan pihak swasta dalam  melayani masyarakat Pondok Kopi," kata Drs Panangaran Ritonga, lurah setempat. ***
   

Sabtu, 19 Juli 2014

Foto konservasi wayang dan gamelan di Balai Konservasi

Balai Konservasi Tangani 150 Wayang Kulit Berjamur

Jakarta, Berita Super
Sebanyak 150 buah wayang kulit koleksi Museum Wayang Jakarta yang sudah mulai berjamur sejak pekan lalu telah diserahkan ke Balai Konservasi (Balkon) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI di Jakarta Barat untuk perawatan.
Kepala Seksi Edukasi dan Promosi Balai Konservasi,  Verony Sembiring mengatakan hal itu  Jumat (18/7) sambil  menambahkan, kini benda cagar budaya tersebut sedang dikerjakan penangananan di Laboratorium Balai Konservasi.  Diperkirakan seluruh proses konservasi karya seni yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO tahun 2003 itu  akan memakan waktu sekitar sebulan lebih.  
Lebih sebulan yang lalu  Balai Konservasi telah mengerjakan perawatan dan pengawetan gamelan Sunda juga milik Museum Wayang. Kata Verony Sembiring, ada 39 item  alat musik tradisional itu dirawat di Balai Konservasi selama sebulan. Sekarang sudah selesai dan diserahkan kepada pemiliknya setelah menjadi baru kembali. Seperti gong, kenong, saron dan lain lain sudah kembali mengkilat.
Ketika dimintakan konfirmasi, Kepala Seksi  Koleksi dan Pemeliharaan Museum Wayang, Sumardi Dalang mengakui 150 wayang kulit koleksinya telah diserahkan ke Balai Konservasi untuk difumigasi . "Wayang kulit itu gaya Surakarta dari pengadaan tahun 1978," katanya. Sementara gamelan yang sudah selesai dikonservasi di Balkon itu adalah  gamelan Sunda dari Bandung, pengadaan tahun 1975.
Mengenai konservasi material logam, Cahyani selaku pejabat pelaksana teknis  kegiatan  dan Sukardi selaku konservator menjelaskan, untuk gamelan seperti gong, kenong dll itu terlebih dulu dibersihkan permukaannya karena sudah  mengandung tarnish , yaitu semacam kotoran yang memproses karat. Setelah dibersihkan dan dipoles kemudian dilapis dengan protectif coating  agar awet mengkilat. Menurut Sukardi  wayangnya kini sedang diidentifikasi kerusakannya satu per satu. Bila ada yang lepas tali pengikatnya diganti baru dan segera difumigasi.
 Pengetahuan konservasi  semacam itu sudah beberapa kali disosialisasikan bahkan ditularkan  kepada masyarakat oleh Balai Konservasi sejak tahun 2004 khususnya kepada para pelajar, mahasiswa dan para petugas museum dan galeri. Bentuknya workshop antara lain konservasi logam, kertas , kayu dan material lainnya.  Dra Enny Prihantini  selaku PLT Kepala Balai Konservasi mengakui antusiasme  masyakat cukup tinggi. Diharapkan program Konservasi Masuk Sekolah dari Balai Konservasi dapat dilaksanakan tahun ini setelah Lebaran.
Menurut Enny yang sarjana kimia dari ITB itu, Balai Konservasi yang didirikan tahun 1999 dengan nama Laboratorium KOnservasi itu tadinya berkantor di Museum Tekstil, Jl KS Tubun, Jakarta Barat. Setelah menjadi Balai Konservasi tahun 2003, pada tahun 2006 pindah kantor ke Kota Tua sampai sekarang.
Pada 2003 Balai Konservasi  mendapat kepercayaan merawat bendera pusaka Sang Saka Merah Putih yang pernah dikibarkan pertama kali pada proklamasi kemerdekaan RI di  Pegangsaan Timur 56 Jakarta, 17 Agustus 1945. Namun konservasi yang dilakukan tidak dib alai, melainkan di Istana Presiden tempat bendera pusaka itu disimpan. Pada tahun 2008 telah mengkonservasi lukisan cat minyak karya pelukis S.Sudjoyono berukuran 3 x 10 meter yang menggambarkan serangan tentara Sultan  Agung dari Mataram ke Batavia yang dikuasai Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen tahun 1628. Lukisan buatan tahu 1974 itu kini terpajang di Museum Sejarah Jakarta dan menjadi salah satu koleksi unggulan museum tersebut di samping Pedang Eksekusi, Mimbar Masjid Kota, dan meriam Si Jagur yang sudah berumur ratusan tahun. (pri)
 

Jumat, 04 Juli 2014

Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto foto bersama warga Utan Kayu Utara usai solat tarawih

Jangan Sulut Petasan dan Trek-trekan

 
Jakarta, Berita Super
Selama Ramadhan  dan menjelang Pemilu Presiden 9 Juli ,  diharapkan  kepada warga masyarakat di Jakarta Timur agar menjaga suasana kondusif . Jangan menodai suasana peridatan puasa Ramadhan dengan hal yang sia-sia dan bukan tempatnya. Demikian  dikemukakan Wali Kota Jakarta Timur  Drs HR Krisdianto ketika  berbuka puasa dan tarawih keliling di masjid Darussalam  di RW 07 Palmeriam dan masjid Al Mubarok di RW 06 Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Kamis (3/7) malam.
"Jangan kotori suasana Ramadhan yang suci ini dengan hal hal  yang mubazir dan menimbulkan kerawanan social seperti menyulut petasan dan main  trek-trekan motor," kata Krisdianto di depan ratusan jemaah masjid Darussalam. Hal serupa juga dilontarkan Wali Kota Krisdianto   di hadapan ratusan jemaah solat tarawih di masjid Al Mubarok .
 Di masjid Darussalam Wali Kota didampingi Kepala BAZIS Jaktim Dwi Busara  menyerahkan bantuan Rp 10 juta dan 10 Al Quran yang diterima ketua masjid H Ashari Yakub. Sementara di masjid Al Mubarok menyerahkan bantuan Rp 5 juta dan Al Quran yang diterima ketua masjidnya H Herman Sudoso. Dijelaskan oleh Wali Kota bantuan uang tersebut berasal dari BAZIS Jakarta Timur yang hakekatnya dari masyarakat dan dikembalikan ke masyarakat. Sedangkan Al Quran merupakan bantuan dari Kantor Kementrian Agama Jakarta Timur.  Hadir saat itu Wakil Wali Kota Jaktim Husein Murad dan Sekko Arifin.
Diingatkan Krisdianto, di  Jakarta Timur banyak permukiman padat seperti di Kecamatan Matraman sangat rawan kebakaran bila ada yang membakar petasan. Tidak jarang gara-gara petasan menimbulkan tawuran.  Begitu pula mengenai pesta demokrasi 9 Juli nanti, diharapkan berjalan lancar, tak usah terjadi panas-panasan dan jangan sampai ada yang terhasut. "Yang kita pilih toh tidak tahu kita,"  ujar Wali Kota. Baiknya di TPS nanti coblos saja yang diyakini akan  mampu mengemban amanah  menjadi presiden RI untuk 5 tahun ke depan. "Lakukan dengan tenang, setelah itu pulang," katanya.  Begitu pula nanti menjelang lebaran ketika pulang kampung  harus hati-hati dan menjaga kesehatan.
Beberapa warga  Jakarta Timur, antara lain Drs  Achmad Chuzaimi di Gang H Izzi, Condet, Kramatjati dan  Drs Suhri anggota LMK Kelurahan Gedong, Pasar Rebo yang juga seorang guru SMPN di Jakarta Timur  mengeluhkan bunyi petasan hampir tiap malam di lingkungannya masing-masing. "Itu kebiasaan yang boros dan sering menimbulkan kerawanan social," katanya.  Sementara Kapolsek Matraman Kompol Trianto  didampingi Camat setempat, Hari Nugroho menegaskan di wilayahnya kalau ada dijual petasan disita dan disiram air.  "Sebenarnya kembang api yang dinyalakan dan meledak di atas juga berbahaya ," kata Trianto usai solat tarawih bersama Wali Kota  di masjid Al Mubarok.  ****