Jumat, 04 Juli 2014

Jangan Sulut Petasan dan Trek-trekan

 
Jakarta, Berita Super
Selama Ramadhan  dan menjelang Pemilu Presiden 9 Juli ,  diharapkan  kepada warga masyarakat di Jakarta Timur agar menjaga suasana kondusif . Jangan menodai suasana peridatan puasa Ramadhan dengan hal yang sia-sia dan bukan tempatnya. Demikian  dikemukakan Wali Kota Jakarta Timur  Drs HR Krisdianto ketika  berbuka puasa dan tarawih keliling di masjid Darussalam  di RW 07 Palmeriam dan masjid Al Mubarok di RW 06 Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Kamis (3/7) malam.
"Jangan kotori suasana Ramadhan yang suci ini dengan hal hal  yang mubazir dan menimbulkan kerawanan social seperti menyulut petasan dan main  trek-trekan motor," kata Krisdianto di depan ratusan jemaah masjid Darussalam. Hal serupa juga dilontarkan Wali Kota Krisdianto   di hadapan ratusan jemaah solat tarawih di masjid Al Mubarok .
 Di masjid Darussalam Wali Kota didampingi Kepala BAZIS Jaktim Dwi Busara  menyerahkan bantuan Rp 10 juta dan 10 Al Quran yang diterima ketua masjid H Ashari Yakub. Sementara di masjid Al Mubarok menyerahkan bantuan Rp 5 juta dan Al Quran yang diterima ketua masjidnya H Herman Sudoso. Dijelaskan oleh Wali Kota bantuan uang tersebut berasal dari BAZIS Jakarta Timur yang hakekatnya dari masyarakat dan dikembalikan ke masyarakat. Sedangkan Al Quran merupakan bantuan dari Kantor Kementrian Agama Jakarta Timur.  Hadir saat itu Wakil Wali Kota Jaktim Husein Murad dan Sekko Arifin.
Diingatkan Krisdianto, di  Jakarta Timur banyak permukiman padat seperti di Kecamatan Matraman sangat rawan kebakaran bila ada yang membakar petasan. Tidak jarang gara-gara petasan menimbulkan tawuran.  Begitu pula mengenai pesta demokrasi 9 Juli nanti, diharapkan berjalan lancar, tak usah terjadi panas-panasan dan jangan sampai ada yang terhasut. "Yang kita pilih toh tidak tahu kita,"  ujar Wali Kota. Baiknya di TPS nanti coblos saja yang diyakini akan  mampu mengemban amanah  menjadi presiden RI untuk 5 tahun ke depan. "Lakukan dengan tenang, setelah itu pulang," katanya.  Begitu pula nanti menjelang lebaran ketika pulang kampung  harus hati-hati dan menjaga kesehatan.
Beberapa warga  Jakarta Timur, antara lain Drs  Achmad Chuzaimi di Gang H Izzi, Condet, Kramatjati dan  Drs Suhri anggota LMK Kelurahan Gedong, Pasar Rebo yang juga seorang guru SMPN di Jakarta Timur  mengeluhkan bunyi petasan hampir tiap malam di lingkungannya masing-masing. "Itu kebiasaan yang boros dan sering menimbulkan kerawanan social," katanya.  Sementara Kapolsek Matraman Kompol Trianto  didampingi Camat setempat, Hari Nugroho menegaskan di wilayahnya kalau ada dijual petasan disita dan disiram air.  "Sebenarnya kembang api yang dinyalakan dan meledak di atas juga berbahaya ," kata Trianto usai solat tarawih bersama Wali Kota  di masjid Al Mubarok.  ****
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar