Selasa, 17 Juni 2014

Pengunjung Pulau Onrust Meningkat Lebih 2 Kali Lipat


  
Jakarta, Berita Super  
Program pengenalan  Taman Arkeologi Onrust di Kepulauan Seribu oleh pengelolanya  kepada para pelajar dan guru tiap tahun kini telah  membuahkan hasil. Pengunjungnya tiap tahun meningkat. Tercatat tahun 2012 sebanyak 13.982 orang dengan hasil retribusi Rp18.182.500,- Tahun 2013 meningkat menjadi 21.222 orang dengan retribusi  Rp 69.467.750,-
Kepala UP Taman Arkeologi Onrust, Radmonohadi bersam Kepala Seksi Koleksi dan Konservasi Onrust Dra Ruchy Nellyta mengungkapkan hal itu Selasa (17/6). "Tahun 2014 ini meningkat lagi," kata Nellyta mengutip staf bagian data pengunjung. Sampai akhir Mei   pengunjungnya mencapai 14.254 orang yang berarti  melonjak lebih 2 x lipat dibanding tahun lalu periode yang sama  5.591 orang.
Lonjakan itu menurut Radmonohadi berkat lebih mudahnya angkutan laut dari daratan dan banyak  fasilitas penunjang di pulau –pulau Onrust, Cipir dan Kelor  sudah selesai dibangun atau diperbaiki. Di antaranya puluhan gazebo di ketiga pulau,  toilet serta air bersih serta pedestrian dan taman dengan lampu peneragannya.  
 "Tahun ini program pengenalan Taman Arkeologi Onrust kepada para siswa sudah berlangsung dua kali. Tinggal dua kali lagi setelah Lebaran nanti," ujar Radmonohadi.
 Diakuinya, tahun 2014 ini upaya pelestarian ketiga pulau yang penuh peninggalan sejarah dari abad ke -17 sampai awal abad ke- 20 itu dan upaya memperindahnya  dilanjutkan dengan anggaran total Rp17,5 miliar. Dana itu untuk membangun tanggul sebelah barat laut makam SM Kartosuwiryo, perbaikan dermaga yang ambrol, kanopi dermaga dan pedestrian di Onrust, serta pembuatan tanggul sebelah utara di Pulau Kelor. Pulau mungil ini memiliki benteng Martello dari tahun 1850 dan pernah digunakan untuk tempat  pernikahan bintang  film Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan 24  Agustus 2013 yang lalu.  Namun menurut Radmonohadi kegiatan pembangunan tahun ini belum dimulai, karena  sedang menunggu proses di Unit Layanan Pengadaaan ( ULP) di provinsi  DKI.  
Nellyta menambahkan, dalam pengenalan TAO  pada  26  April yang lalu diikuti 200 siswa SMA dan SMK dengan kegiatan outbond dan lomba pengumpulan sampah di  Pulau Onrust. Sampah yang terkumpul mencapai setengah ton."Mungkin ke depan kita akan selalu memasukkan kegiatan pembersihan sampah dan penanaman bunga serta pohon di pulau Onrust," ujar Nellyta. Diakui untuk  pelestarian pulau dan pencegahan abrasi , yang paling efektif penanaman mangrove. Tetapi banyak kesulitan kalau hanya mengerahkan pelajar.  ****  

Penulis di sela-sela break water Pulau Onrust, bekas pulau  karantina jemaah haji tahun 1911-1933. Terlihat Pulau Kelor di kejauhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar