Jakarta, Berita Super
Program pengenalan Taman Arkeologi Onrust di Kepulauan Seribu oleh pengelolanya kepada para pelajar dan guru tiap tahun kini telah membuahkan hasil. Pengunjungnya tiap tahun meningkat. Tercatat tahun 2012 sebanyak 13.982 orang dengan hasil retribusi Rp18.182.500,- Tahun 2013 meningkat menjadi 21.222 orang dengan retribusi Rp 69.467.750,-
Kepala UP Taman Arkeologi Onrust, Radmonohadi bersam Kepala Seksi Koleksi dan Konservasi Onrust Dra Ruchy Nellyta mengungkapkan hal itu Selasa (17/6). "Tahun 2014 ini meningkat lagi," kata Nellyta mengutip staf bagian data pengunjung. Sampai akhir Mei pengunjungnya mencapai 14.254 orang yang berarti melonjak lebih 2 x lipat dibanding tahun lalu periode yang sama 5.591 orang.
Lonjakan itu menurut Radmonohadi berkat lebih mudahnya angkutan laut dari daratan dan banyak fasilitas penunjang di pulau –pulau Onrust, Cipir dan Kelor sudah selesai dibangun atau diperbaiki. Di antaranya puluhan gazebo di ketiga pulau, toilet serta air bersih serta pedestrian dan taman dengan lampu peneragannya.
"Tahun ini program pengenalan Taman Arkeologi Onrust kepada para siswa sudah berlangsung dua kali. Tinggal dua kali lagi setelah Lebaran nanti," ujar Radmonohadi.
Diakuinya, tahun 2014 ini upaya pelestarian ketiga pulau yang penuh peninggalan sejarah dari abad ke -17 sampai awal abad ke- 20 itu dan upaya memperindahnya dilanjutkan dengan anggaran total Rp17,5 miliar. Dana itu untuk membangun tanggul sebelah barat laut makam SM Kartosuwiryo, perbaikan dermaga yang ambrol, kanopi dermaga dan pedestrian di Onrust, serta pembuatan tanggul sebelah utara di Pulau Kelor. Pulau mungil ini memiliki benteng Martello dari tahun 1850 dan pernah digunakan untuk tempat pernikahan bintang film Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan 24 Agustus 2013 yang lalu. Namun menurut Radmonohadi kegiatan pembangunan tahun ini belum dimulai, karena sedang menunggu proses di Unit Layanan Pengadaaan ( ULP) di provinsi DKI.
Nellyta menambahkan, dalam pengenalan TAO pada 26 April yang lalu diikuti 200 siswa SMA dan SMK dengan kegiatan outbond dan lomba pengumpulan sampah di Pulau Onrust. Sampah yang terkumpul mencapai setengah ton."Mungkin ke depan kita akan selalu memasukkan kegiatan pembersihan sampah dan penanaman bunga serta pohon di pulau Onrust," ujar Nellyta. Diakui untuk pelestarian pulau dan pencegahan abrasi , yang paling efektif penanaman mangrove. Tetapi banyak kesulitan kalau hanya mengerahkan pelajar. ****
Penulis di sela-sela break water Pulau Onrust, bekas pulau karantina jemaah haji tahun 1911-1933. Terlihat Pulau Kelor di kejauhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar