Rabu, 18 Juni 2014

Peserta Workshop Apresiasi Seni Pertunjukan Membengkak

Jakarta, Berita Super
Seni  pertunjukan Betawi perlu diberikan  di sekolah-sekolah agar secara dini para siswa mengapresiasinya. Sebab seni pertunjukan lokal ini sekarang kurang diminati generasi muda, padahal memiliki keunikan yang berpotensi mampu menjadi pendukung dalam pengembangan dunia pariwisata di DKI  Jakarta.
Demikian ditandaskan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, H Ahmad Gozali di ketika membuka Workshop Seni Pertunjukan yang diikuti lebih 100 guru seni SD, SMP dan SMA/SMK Jakarta di Gedung Kesenian Miss Tjitjih , Jakarta Pusat, Senin (16/6).  
Menurut Ahmad  Gozali,  seni pertunjukan yang digelar di sekolah  akan  mampu menciptakan iklim kebersamaan antarpelajar  dalam pemahaman senibudaya lokal. Sebab seni pertunjukan merupakan gabungan dari seni musik, seni suara, seni tari dan seni drama yang dimainkan bersama dalam kelompok yang menuntut kekompakan.  "Ini akan berlanjut dengan kegiatan serupa di lima wilayah kota," kata Gozali.
Wayang Senggol
Salah satu seni pertunjukan Betawi adalah Wayang Senggol yang dicoba digelar di Gedung Kesenian Jakarta dalam festival teater tradisional se Indonesia 15 Juni yl. Wayang ini bukan seperti wayang biasanya melainkan teater rakyat yang mirip lenong dines yang membawakan cerita panji. Perkelahiannya dalam gerak  tari. Seni teater rakyat ini juga diperkenalkan kembali dalam workshop yang diselenggarakan Disparbud DKI tersebut.
Kasi Komunitas Disparbud DKI Rus Suharto menjelaskan, workshop peningkatan apresiasi seni pertunjukan yang berlangsung di Gedung Miss Tjitjih 16 Juni yl pesertanya membengkak. Seharusnya ditentukan 100 orang, ternyata yang datang 115 orang. "Tapi itu tak  masalah," ujar Rus Suharto. Para narasumber  Yahya Andi Saputra, Madin Tyasawan, Anne Matahari dan Oleg Sanchabakhtiar , memberikan materinya masing-masing secara menarik. "Akibatnya banyak yang nanya, dan waktu bubarnya menjadi molor satu jam," ujar Rus.
Selesai  workshop para peserta ditugasi menulis naskah seni pertunjukan dengan disertai video visual dengan durasi 45  menit yang  dimainkan para siswanya masing-masing 10-20 orang.  "Naskah dikumpulkan ke Disparbud DKI pada 23 Juni  yang dinilai juri 25-26 Juni. Pemenangnya akan diumumkan 28 Juni nanti. Bagi pemenang akan mendapat biaya produksi yang lumayan," kata Rus.
Kasil karya pemenang akan dipentaskan di Gelanggang Remaja-Gelanggang Remaja  Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan berturut- turut pada 12, 14, 18 , 20 dan 25 Agustus 2014 yang akan dimainkan para pelajar. (pri). ****
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar