Rabu, 01 Oktober 2014

Aprilia, Gadis Kecil Berpipi Mengkudu yang Perlu Dibantu

 
Sebagaimana  anak usia limatahunan  yang lain, gadis kecil bernama Aprilia  inipun lincah,  manis  dan menyenangkan. Tetapi setelah merasakan di pipinya ada  yang tumbuh dan makin besar, sering diledeki temannya.  Wajar  bila akhirnya  anak  tunggal yang lahir  pada 11 April 2009 dari pasangan suami isteri (pasutri) Jamra (27) dan Rahma (23) itu tampak murung dan layu.
Pasutri  warga Kampung Pisangan, RT 012/03 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur itupun segera mencarikan upaya ke dokter Puskesmas Penggilingan. Maka tahun 2013 yang  lalu Aprilia dioperasi dua kali , pada 24 Juli dan 28 Oktober di RS Persahabatan. "Namun benjolan itu kembali membesar kemudian dirujuk ke RSCM pada 28 Juni 2014," kata Rahma  yang dibenarkan  suaminya Jamra, ketika ditemui di rumah mereka Senin sore (29/9).
Kerena ngebet menangis terus, maka Jumat (26/9) Aprilia dilarikan  ke RSCM langsung masuk Instalasi Gawat Darurat. Ternyata tak ada kamar sehingga tindakan selanjutnya untuk kemoterapi sulit dilakukan. "Kami bertahan semalam di emperan rumah sakit.  Anak kami membutuhkan tindakan," ujar  Rahma  maupun Jamra.
Tetapi akhirnya  merekapun pulang sambil berunding dengan kerabatnya. Meskipun dengan  Kartu Jakarta Sehat (KJS) mereka  berobat dan operasi itu tidak  bayar,  tetapi  untuk mengatasi masalah obat khusus , biaya transportasi dan makan sehari-hari,  perlu solusi.
Maka  berbekal  surat  keterangan RT/RW dan staf Kelurahan Penggilingan, Jamra dan Rahma datang ke kantor BAZIS Jakarta Timur , Senin (29/9)  untuk minta bantuan biaya yang dibutuhkan. Mereka bertemu Kepala BAZIS Jaktim Drs Dwi Busara yang langsung mengabulkan permohonan mereka. Pertimbangannya, kondisi ekonomi Jamra sekeluarga dan situasinya memang membutuhkan uluran tangan  BAZIS Jaktim. "Kami akan bantu sekitar Rp 3 juta. Nanti kami serahkan setelah dimintakan rekomendasi dari BAZIS Provinsi DKI Jakarta," kata Dwi Busara.
Lurah Penggilingan Yeni Asnita SKM yang dihubungi  lewat telepon  genggam  kemarin juga ikut prihatin atas nasib warganya. Ia hanya berharap  semua pihak dan terutama  staf kelurahannya  dapat  memberikan pelayanan yang terbaik.
Alhamdulillah, setelah menunggu di rumah tak sampai 5 hari , keluarga Jamra mendapat pertolongan Hidayat , seorang  pengurus BPJS di RSCM dan dirujuklah Aprilia ke RSPAD Gatot Subroto. Sejak Selasa (30/9) gadis kecil itu dirawat di sana.
Yang  menjadi persoalan, Jamra hingga kini belum mendapat pekerjaan. "Saya bersedia bekerja apa saja yang saya bisa," katanya.  Sehari-harinya Jamra bekerja sebagai kenek atau kuli bangunan.  Namun terakhir ini sepi order . Sedangkan  isterinya yang sebelumnya  bekerja membungkusi souvenir di perusahaan tetangganya  dengan upah tak seberapa, kini  harus berhenti.  Sebab harus  menunggui putrinya di rumah sakit.  Diharapkan  ada pihak yang mau mengulurkan tangannya  membantu Jamra menyongsong  hari-hari mendatang meraih ridho Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. (pri)
 
Siapa akan beramal soleh? Hubungi Jamra hp nomor : 081287797832

Tidak ada komentar:

Posting Komentar