Jakarta, Media Massa
Para pekerja harian lepas (PHL) Taman Monas tak perlu resah dengan adanya keharusan melamar kembali ke UPT Taman Monas. Sebab langkah itu dimaksudkan untuk penyegaran para PHL yang berjumlah 300-an orang, untuk tertib administrasi serta mencegah adanya KKN tahun 2015. Begitu pula pengupahannya tetap. transparan dan sesuai UMP yang berlaku dengan tiap pekerja memegang buku tabungan dan ATM masing-masing.
Demikian pesan Kepala UPT Taman Monas, IM Rini Hariani menjelang akhir tahun 2014 kemarin. "Para PHL yang tak ada masalah tak perlu khawatir. Sebab untuk tahun 2015 juga akan ada tambahan pekerja harian lepas 25 orang," ujar Rini.
Selama ini jumlah PHL 329 orang akan ditambah menjadi 354 orang. Hal ini diungkapkan Rini menjawab keresahan para PHL yang diungkap media massa pekan lalu, karena mereka baru saja menikmati keterbukaan manajemen sejak disatukan dengan BP Monas 11 Agustus 2014, tiba tiba diharuskan melamar ulang.
Diungkapkan Rini, program tahun 2015 direncanakan di kawasan seluas 80 hektar Taman Monas itu akan dipercantik dengan ditingkatkan pencahayaannya, perbaikan pagar pembatas IRTI dan stasiun Gambir, penggantian mesin pendingin, penggantian lighting dan platfon ruang museum Monas. Juga pengadaan tong-tong sampah yang sudah banyak rusak dan hilang. "Tentu itu nanti menunggu anggaran 2015 cair," tambah Rini mengingatkan.
Daresi (32) seorang PHL sektor selatan mengaku sudah melamar ulang. "Namun kami mohon kepada manajemen atau pimpinan Monas agar memberikan kemudahan bagi PHL yang sudah lama bekerja. Kami takut dibuang," ujarnya saat ditemui Jumat (26/12). Begitu pula dengan Kartini (42) dan Omay (50) PHL di sektor selatan termasuk Patung Sapta Patria Lapangan IKADA. "Kini dipimpin Bu Rini lebih baik gaji pun kami terima sesuai UMP Rp 2.242.000,-," kata mereka. Diharapkan keterbukaan ini berlanjut tahun 2015 nanti.
Sedang para PHL Taman Monas sektor barat, Agus, Satam dkk mengharapkan sistem pengupahan yang sudah transparan sejak September 2014 diteruskan. Sebab sebelum itu mereka menerima kurang dari UMP "Saya menerima Rp2,2 juta. Katanya dipotong absen" ujar mereka. Ketika dilihat buku tabungannya juga kosong.
Dari para PHL itu didapat informasi banyak fasilitas Taman Monas yang rusak bahkan hilang.
Yang menggembirakan, dari rusa rusa totol di kandang Taman Monas ternyata dapat berkembang biak dengan baik. Taman Monas dan Monumen Nasional setinggi 132 meter itu merupakan destinasi wisata unggulan Jakarta yang murah namun sangat bersejarah. Tiap hari tidak kurang dari 2500 orang mengunjungi kawasan jantung Ibu Kota Negara ini. ****
Artini (42 Thn) berharap agar kami-kami PHL Monas ini di berikan kemudahan dan waktu lamaran ulangnya dalam pengurusan persyaratan KTP + KK DKI Jakarta serta SKCK dari Kepolisian karena kami-kami ini kebanyakan KTP+ KK daerah maupun KTP DKI musiman saja,"harapnya.
Begitu juga di katakan oleh ibu Omay (50 thn). sebagai PHL sektor selatan Patung Lima Monas, telah bekerja selama 5 tahun berdomisili di Karang Anyar Sawah Besar Jak-Pus mengatakan,"kini setelah di pimpin oleh manajemen baru Ibu Rini kami lebih baik di bandingkan saat di pimpin bapak Firdaus yang hanya mementingkan dirinya sendiri saja dan banyak bohongnya kepada kami-kami ini sebagai PHL Monas yang bekerja di sektor selatan saja kami berjumlah 54 orang di bagi dua tempat menjadi masing-masing 24 orang yakni sektor selatan IRTI dan Patung lima sampai kandang Rusa.
"Pak Firdaus itu curang dan suka bohong ngakunya ke Ahok ada 400 orang padahal yang sebenarnya kami-kami PHL seluruh monas ada sekitar 350 orang,"ungkapnya kepada SICOM saat di temui di Monas Jumat (26/12/12).
Sedangkan Ibu Daresi (32 thn) sebagai PHL sektor Selatan Patung Lima dan Kandang Rusa lamanya bekerja sdh selama 3 tahun berdomisili di Tanah Abang Jak-Pus menjelaskan," kami sangat senang sekarang setelah di manajemen baru yang dipimpin Ibu Rini soal penggajian saat ini dirasakan oleh kami-kami seluruh PHL Monas sudah sangat baik dan bagus sekali karena kami skarang diberi gaji standar UMR DKI Jakarta Rp.2 442.000 dan bisa di ambil sendiri lewat ATM Bank DKI.
Sementara itu menurut Ibu Daresi (32 thn) untuk Rusa-rusa yang di pelihara di Monas sejak jaman pak Sutiyoso dan pak Fauzi Bowo saat ini jumlahnya sekitar 40 ekor karena sdh banyak yang di kembalikan lagi ke kebun raya Bogor dan kini kami rawat dengan baik hingga ada lahir di Monas jadi gak ada masalah,"ucapnya.
Sedangkan bapak Rojali (37) sebagai PHL sektor selatan Ikada atau IRTI lama bekerja 6 tahun berdomisili di Kemayoran Jak-pus dan memiliki KK+ KTP DKI karang anyar Sawah Besar Jakpus ini mengeluhkan kurang tegasnya sekuriti atau Satpol PP yang menjaga kawasan monas karena masih banyak kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab maupun oleh para PKL (pedangan kaki Lima) yang seenaknya membakar tong-tong sampah dan Bocornya listrik hingga merusak pasilitas taman lainnya.
"Kami cuma PHL Monas tidak bisa berbuat apa-apa malahan kami di ejek kami hanya tukang sampah saja," keluhnya.
Kini kami kesulitan untuk mencari tempat sampah akibat tangan jahil orang yang membakar tong-tong sampah karena klo rame sampah hingga menumpuk mendatangkan 4 truk tiap harinya kalo rame suasana pengunjung Monasnya.
Selanjutnya kami mohon dan mengharapkan kepada manajemen yg di pimpin Ibu Rini segera membenahi kabel-kabel listrik yang bocor akibat ulah para PKL (pedagang kaki lima) yang nakal karena berbahaya bagi pengunjung akibat sering meledak bila musim hujan datang.
"Waduh ini cukup membahayakan mas Kemaren kamis (25/12/12) malam baru saja ada seorang yang tewas tersengat listrik di Monas kan ini bisa memalukan monas,"tandas Rojali (Ichsan)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar