Jakarta, Suara Karya
Hanya 10% jumlah anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Cabang Jakarta Timur yang berpendidikan perguruan tinggi (PT). Karena itu dalam menggerakkan organisasi 5 tahun kedepan kualitas sumber daya manusia (SDM) Pertuni Jaktim harus ditingkatkan dengan berbagai pendidikan dan pelatihan.
|
Sekretaris Pertuni Jaktim Dila dan kawan-kawannya sesama tuna netra. |
|
Para tuna netra menulis nama calon ketua yang dipilih. |
Demikian Ketua Terpilih DPC Pertuni Jakarta Timur 2013-2018, Yogi Madsoni alias Soni usai Musyawarah Cabang (Muscab) IV Pertuni Jaktim di ruang sayap kanan kantor Wali Kota Jakarta Timur, Rabu (2/10). Muscab tersebut dibuka Asisten Kesejahteraan Masyarakat Sekko Jakarta Timur H Ibnu Hadjar yang diikuti sekitar 150 anggota dan dihadiri Ketua DPD Pertuni DKI Jakarta, Eka Setiawan SPd. Soni mengalahkan kandidat lainnya, Dila Nuraini yang hanya meraih sepertiga suara pemilih Soni.
|
Ketua Pertuni Jaktim Yogi Madsoni sedang pidato |
Selanjutnya Yogi Madsoni mengungkapkan dari anggota sebanyak 193 orang yang berpendidikan SLTA 27%, pendidikan dasar SD-SMP 42% dan berpendidikan nonformal 20%. Dari segi pekerjaan 90% menjadi tenaga terapis, dan hanya 10% menjadi pengajar, musisi dan pegawai negeri sipil.
|
Para tuna netra menulis dengan huruf braille nama kandidat ketua yang dipilih. |
Terpilihnya Madsoni memang diharapkan Dila Nuraini ( 28) yang merasa belum siap. Andri dan isterinya sesama tunanetra mengharapkan Madsoni yang begitu sabar dan transparan memimpin Pertuni Jaktim meneruskan menjadi ketua 5 tahun kedepan.
|
Anggota atau pengurus naik ke mimbar selalu dituntun anggota panitia yang melek. |
|
Para peserta Muscab Pertuni Jakarta Timur |
Uniknya Muscab ini setiap anggota atau pengurus naik ke mimbar selalu dituntun anggota panitia yang melek. Begitu pula waktu menulis nama tokoh yang dipilih, pemilik suara dituntun ke meja penulisan dengan huruf braile. Menurut ketua panitia Ponco Subagio, kepanitiaan 5 orang tunanetra Pertuni dibantu 15 relawan dari Bravo for Disability . “Bravo singkatan dari barisan volunteer,” ujarnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar