Booming Batu Aji, Baru 3 Provinsi Miliki Perda Proteksi Jakarta, Restorasi News Sudah lama bisnis batu aji mengalami booming di Indonesia. Namun baru 3 daerah provinsi yang memiliki peraturan daerah yang bermaksud mencegah rusaknya lingkungan dari penambangan batu aji dan melindungi warganya. Dua di antaranya adalah Maluku Utara dan Jambi. Demikian dikemukakan Agustono Dwi Rachadi MSi. CPG, seorang gemoloog (ahli batu aji) alumnus Universitas California 2008 atas pertanyaan 'Restorasi News' di Grand Cakung Gemstone Center, Jl Raya Bekasi KM 25, Jakarta Timur kemarin (4/8). Kesempatan itu sehubungan akan diselenggarakannya Bazar Batu Mulia, Festival Permata Nusantara dan Kontes Nasional memperebutkan Piala Wali Kota Jakarta Timur di gedung Grand Cakung tersebut pada 6-9 Agustus mendatang. "Maluku Utara melarang menjual batu bongkahan keluar daerah. Harus jadi batu perhiasan terlebih dulu baru boleh diperjual belikan keluar. Kalau tidak , warganya tak akan mendapat apa-apa dari kekayaan alam tersebut," ujar Agustono yang juga menjadi ketua panitia kegiatan di Grand Cakung itu. Menurut Agustono, banyak pemerintah daerah yang membuat peraturan sehubungan dengan merebaknya bisnis batu aji ini dalam upaya lebih menggairahkannya. Antara lain Garut mengikutsertakan batu pancawarnanya dalam meramaikan Ulang Tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung."Ada lagi, Pemda Pubalingga malahan mengharuskan PNSnya memakai batu aji," ujar Agustono sambil tersenyum. Namun diharapkan jangan sampai Pemerintah Daerah ketinggalan dari warganya dalam mengetahui potensi sumber daya alam tersebut sehingga dikhawatirkan kecolongan, seperti terjadi di Aceh. Agustono sudah melakukan safari batu aji , mendatangi 16 kota yang menyelenggarakan pameran batu aji sebagai potensi daerah sekitarnya antara lain Solo, Wonogiri, Padang, Jambi, Riau,Palembang, Metro Lampung, Cilegon, Makasar dan Bali. Pemain batu aji dari keenambelas kota itu juga akan ikut meramaikan pameran batu nusantara di Grand Cakung nanti. Batu mimikri seperti bunglon Menurut Agustono, batu cincin yang dipamerkan antara lain bacan dari Maluku dan Raja Ampat, Lumut Aceh atau idocrase, kalimaya, dan batu akik atau chalcedony. Ada pula batu bergambar unik dan antik juga dapat dilihat nanti di pameran tersebut."Ini beda dengan batu suseiki yang keantikannya dibiarkan begitu saja sebagai bentuk asli, langsung dipajang di meja atau buffet," katanya. Batu aji yang bisa mimikri (berubah warna) seperti bunglon juga akan dipamerkan di arena tersebut. Sementara itu Wakil Wali Kota Jakarta Timur, H Husein Murad menegaskan Grand Cakung Gemstone Center tempatnya strategis di pintu masuk Jakarta dari arah Timur. Karena itu pameran nanti akan menjadikan tempat itu lebih dikenal sebagai pusat wisata belanja batu cincin dan batu mulia setelah Pusat Batu Aji Rawabening, Jatinegara. Alex Kartasa, Direktur Operasi Grand Cakung Plaza menambahkan penyelenggaraan acara serupa tahun lalu meraih nilai penjualan Rp 5 miliar. "Bahkan seorang peserta bernama Fadli berhasil menjual 100 butir batu Lumut Aceh senilai Rp2,5 miliar," ujar Alex. Dari segi pengunjung juga berhasil mencapai 10.000 orang dalam sehari. Karena itu diharapkan pameran jilid 2 nanti penngunjung maupun omsetnya dapat melampaui tahun lalu. (PRI) |
Rabu, 05 Agustus 2015
berita hanya tiga Pemda Miliki Perda Batu Aji dan Foto Agustono (Pri)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar