Pameran Batu Aji Sepi, Namun Transaksi Tinggi Jakarta, Restorasi News Hari pertama sebelum dan sesudah Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana membuka Bazar Batu Mulia Termurah dan Kontes Nasional Jilid 2 di Pusat Gemstone Grand Cakung di Jl Bekasi Raya Kilometer 25 Jaktim. Kamis (6/8), pengunjungnya sepi. Namun pada hari itu pula ternyata sudah terjadi transaksi senilai Rp 2,7 miliar dengan seorang pembeli dari Tiongkok. Hal itu dibenarkan seorang gemologist atau ahli batu aji Agustono Dwi Rachadi yang menjadi ketua panitia event tersebut di arena itu selama 4 hari hingga Minggu (9/8) mendatang. . "Ini sedang saya bikin beritanya untuk di-sharing ke teman-teman," ujar Agustono sambil mengetik di BB-nya Kamis malam itu. "Itu stan di ujung kalau mau tanya," tambahnya. Seluruh stan di kontes nasional batu permata nusantara ini ada 70 bangunan dengan tiap stan untuk satu peserta. Dian Permata (35) pecinta batu dari Samarinda juga mengetahui transaksi itu. Ia sendiri memamerkan batu saphirenya senilai Rp120 juta baru saja datang dari Surabaya dengan mobil. "Saya bersama mobil naik kapal dari Samarinda ke Surabaya, Seluruh perjalanan 5 hari," kata Dian yang memang ayahnya bos batu di Kota Sarung tersebut. Ia mengaku memang belum ada penglaris. Namun ia yakin hari berikutnya akan banyak pembali. Dian Permata umurnya masih muda, tetapi bapak tiga anak ini sudah berbisnis batu cincin sejak ia bersekolah di SMP. "Sudah 20 tahun saya main batu cincin. Sejak umur 15 tahun," akunya. Sementara Yoyok Satria dari Surakarta sudah menggemari batu permata selama 5 tahun. Namun selama itu ia sudah bermuhibah ke seluruh kota besar di Nusantara berburu dan berbisnis batu. Namun unggulannya tetap batu asli daerah sekitarnya yakni Wonogiri yang dinamakan barjad api atau fire opal. Saya bawa batu opal dari Wonogiri yang ditawar Rp 82 juta. "Saya minta Rp 90 juta," tuturnya. Meskipun batu opal kebanyakan merah ataupun jingga, dia memliki koleksi yang berwarna lain seperti kuning dan hijau. Sementara Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana ketika membuka kegiatan itu mengatakan pihaknya siap membantu para pedagang dan pengrajin batu akik tersebut. Bahkan Pak Wali menawarkan halaman kantornya untuk berpameran dalam mempromosikan bisnisnya. Tinggal dikordinir saja ujarnya. Menurut Wali Kota Bambang, poduk batu aji di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. "Karena itu harus dipasarkan ke level lebih tinggi," ujar Wali Kota. Hadir Kabag Perekonomian Jakarta Timur Sutrisna dan puluhan penggemar batu yang tergabung dalam komunitasnya masing-masing. Seorang pengunjung Lazuardi (43) warga Pulogadung dan seorang lainnya Abu Galih warga Malaka Jaya Duren Sawit menyatakan heran hari pertama masih sepi . "Tak seramai Gems Center Rawabening," ungkap mereka blak-blakan. Makanya mereka heran telah telah terjadi transaksi batu aji senilai Rp 2,7 miliar yang dianggap spektakuler. Gani anak pemilik stan Irwan mengaku memang ada seorang dari Tiongkok tadi membeli batu Ijo Botol Aceh dari ayahnya seberat 50 kg bernilai Rp 2,7 miliar. "Ya tadi sudah dibawa pulang oleh pembelinya dua bongkahan batu Ijo Botol Aceh masing-masing seberat 25 kilogram" ujar Gani, Mengenai transaksi yang disebut mencapai Rp 2,7 miliar, Pak Dian (51) warga Bekasi berkomentar," Mungkin itu politik bisnis, Yang beli teman sendiri," ujarnya. Hal itu dibenarkan oleh Lazuardi. "Mungkin kong kalikong saja. Orang kelihatannya pengunjung sepi gitu," tambahnya. (PRI) |
Jumat, 07 Agustus 2015
Pameran Batu Aji Sepi, Namun Transaksi Tinggi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar