Jumat, 07 Agustus 2015

Pameran Batu Aji Sepi, Namun Transaksi Tinggi

Pameran Batu Aji Sepi, Namun Transaksi Tinggi 



Jakarta, Restorasi News 
Hari pertama sebelum dan sesudah  Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana membuka Bazar Batu Mulia Termurah dan Kontes Nasional Jilid 2 di Pusat Gemstone Grand Cakung di Jl Bekasi Raya Kilometer 25 Jaktim. Kamis (6/8), pengunjungnya sepi. Namun pada hari itu pula ternyata sudah  terjadi transaksi senilai Rp 2,7 miliar dengan seorang pembeli dari Tiongkok.
Hal itu dibenarkan seorang gemologist atau ahli batu aji Agustono Dwi  Rachadi yang menjadi ketua panitia event tersebut di arena itu selama 4 hari hingga Minggu (9/8) mendatang.
. "Ini sedang saya bikin beritanya untuk di-sharing ke teman-teman," ujar Agustono sambil mengetik di BB-nya Kamis  malam itu. "Itu stan di ujung kalau mau tanya," tambahnya. Seluruh stan di kontes nasional batu permata nusantara ini ada 70 bangunan dengan tiap stan untuk satu peserta.
Dian Permata (35)  pecinta batu dari Samarinda juga mengetahui transaksi itu.  Ia sendiri  memamerkan batu saphirenya senilai Rp120 juta baru saja datang dari Surabaya dengan mobil.  "Saya bersama mobil naik kapal dari Samarinda ke Surabaya, Seluruh perjalanan 5 hari," kata Dian yang memang ayahnya bos batu di Kota Sarung tersebut. Ia mengaku memang belum ada penglaris. Namun ia yakin hari berikutnya akan banyak pembali.
Dian Permata  umurnya masih muda, tetapi bapak tiga anak ini sudah berbisnis batu cincin sejak ia bersekolah di SMP. "Sudah 20 tahun saya main batu cincin. Sejak umur 15 tahun," akunya.
Sementara Yoyok Satria dari Surakarta sudah menggemari batu permata selama 5 tahun. Namun selama itu ia sudah bermuhibah ke seluruh kota besar di Nusantara berburu dan berbisnis batu. Namun unggulannya tetap batu asli  daerah sekitarnya yakni Wonogiri yang dinamakan  barjad api atau fire opal. Saya bawa batu opal dari Wonogiri yang ditawar Rp 82 juta. "Saya minta Rp 90 juta," tuturnya. Meskipun batu opal kebanyakan merah ataupun jingga, dia memliki koleksi yang berwarna lain seperti kuning dan hijau. 
Sementara Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana ketika membuka kegiatan itu mengatakan pihaknya siap membantu para pedagang dan pengrajin batu akik tersebut. Bahkan Pak Wali menawarkan halaman kantornya untuk berpameran  dalam mempromosikan bisnisnya. Tinggal dikordinir saja ujarnya.
Menurut Wali Kota Bambang, poduk batu aji di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. "Karena itu harus dipasarkan ke level lebih tinggi," ujar Wali Kota. Hadir Kabag Perekonomian Jakarta Timur Sutrisna dan puluhan penggemar batu yang tergabung dalam komunitasnya masing-masing. 
Seorang pengunjung Lazuardi (43) warga Pulogadung dan seorang lainnya  Abu Galih   warga Malaka Jaya Duren Sawit menyatakan heran  hari pertama masih sepi . "Tak seramai Gems Center Rawabening," ungkap  mereka blak-blakan. Makanya mereka heran telah  telah terjadi transaksi batu aji senilai Rp 2,7 miliar yang dianggap spektakuler.
Gani anak pemilik stan Irwan mengaku memang ada seorang dari Tiongkok tadi  membeli batu Ijo Botol Aceh dari ayahnya  seberat 50 kg bernilai  Rp 2,7 miliar. "Ya tadi sudah dibawa pulang oleh pembelinya dua bongkahan  batu Ijo Botol Aceh masing-masing seberat 25 kilogram" ujar Gani, 
Mengenai transaksi yang disebut mencapai Rp 2,7 miliar, Pak Dian (51)  warga Bekasi  berkomentar," Mungkin itu politik bisnis, Yang beli teman sendiri," ujarnya. Hal itu dibenarkan oleh Lazuardi. "Mungkin kong kalikong saja. Orang kelihatannya pengunjung sepi gitu," tambahnya. (PRI) 


Dikirim dari Yahoo Mail pada Android

Tidak ada komentar:

Posting Komentar