Selasa, 10 September 2013

Sekolah Harus Ramah Sosial

Jakarta, Suara Karya
Sekolah harus menjadi lembaga yang ramah sosial. Artinya sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat harus memperhatikan anak keluarga tidak mampu dengan membebaskan biaya pendidikannya.
Demikian ditegaskan Kepala Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Timur Drs Budiana MM dalam Bimbingan Teknik Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan SMK Swasta se Jakarta Timur di Cianjur, pekan lalu. Acara selama 3 hari itu diikuti 125 orang peserta yang terdiri dari para kepala sekolah dan ketua yayasan penyelenggara pendidikan se Jaktim.
Menurut Budiana, hal itu sejalan dengan upaya pemerintah terus memberikan support kepada sekolah swasta, antara lain program mendukung pengembangan sekolah, yaitu memberi BOP (Beaya Operasional Pendidikan), BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan KJP (Kartu Jakarta Pintar). “Hanya karena keterbatasan maka kita belum mengkover semua,” ujarnya. Meskipun demikian, pihak Sudin Dikmen secara bertahap dilakukan upaya pembiayannya.
Diingatkan kepada sementara SMK swasta, agar tidak menahan ijazah siswanya dari keluarga kurang mampu. Justru pihak sekolah harus membantu agar mereka dapat memutus rantai kemiskinan dengan memberikan ijazahnya untuk dapat bekerja di bidangnya. Diyakinkan, pemerintah selalu berupaya membantu sekolah swasta untuk masalah tersebut.
Kepala Seksi Pendidikan SMK, Drs Wurdono, M.Pd kemarin menjelaskan Bimtem tersebut bertujuan membekali peserta dengan pemahaman problematika SMK, 8 standar nasional pendidikan. Juga pembekalan masalah strategi pengelolaan SMK berbasis peningkatan layanan terhadap peserta didik.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar