Jumlah pengunjung Kota Tua Jakarta tahun ini meningkat 2 kali lipat dibanding 2 tahun lalu. Tercatat mahasiswa dan tamu resmi yang datang untuk mengadakan penelitian di Kota Tua tahun 2011 per bulan sekitar 20 orang, kini menjadi 40-50 orang. Begitu pula pengunjung umum tahun 2011 rata-rata per hari mencapai 3.606 orang, maka tahun 2013 ini mencapai sekitar 7. 000 orang per hari. Karena itu sekarang sedang dilakukan pembenahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Sekarang sudah terlihat hasilnya walaupun tidak sekaligus,” kata Kepala Seksi Pengembangan UPP Kota Tua, Norviandi, Jumat (27/9) di kantornya. Perbaikan itu di antaranya menyangkut tata cahaya di Taman Fatahillah dan penataan pedestrian atau trotoar oleh Dinas PU. Begitu pula pedagang kaki lima (PKL) di Taman Fatahillah kini sedang ditata sesuai kebijakan Gubernur DKI , antara lain harus memiliki KTP DKI, minimal sudah 5 tahun berdagang di lokasi yang sekarang, dan bersedia ikut membantu keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan. “Jumlah PKL di Taman Fatahillah dan sekitarnya ini sekitar 500 orang. Mereka itu merupakan binaan Dinas Koperasi dan UKM DKI,” kata Norviandi yang saat itu bersama Kepala Seksi Pelayanan dan Promosi Kota Tua , Ny Asneli. PKL di sini akan dikelompokkan sesuai dagangannya, antara lain souvenir , makanan, dan minuman dengan system cluster.
Baik Norviandi maupun Ny Asneli mengakui usaha penyewaan sepeda onthel di Kota Tua tiga tahun terakhir ini menjamur. Karena itu kepada pemiliknya dilakukan pembinaan sadar wisata oleh UPP Kota Tua. “Di sini tidak kurang 25 pemilik sepeda onthel dengan jumlah sepeda yang disewakan 280 kendaraan,” ujarnya. Sejak tahun 2013 ini sepeda tandem atau sepeda dengan lebih dari sepasang pedal dilarang demi keselamatan pengendaranya.
Menurut Norviandi wilayah Kota Tua yang meliputi Kalibesar, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bahari, Taman Fatahillah sampai Glodok luasnya sekitar 846 hektar dengan lebih dari 100 bangunan cagar budaya dari abad ke 18 sampai awal abad 20. Gedung dan bangunan tua itu merupakan daya tarik pariwisata karena juga memiliki sejarah panjang. Di antaranya Toko Merah, Jembatan Kota Intan, Galangan VOC , Menara Syabandar 1839 dan Masjid Keramat Luar Batang. Belum lagi 5 museum di Kota Tua yakni Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum BI, Museum Mandiri dan Museum Bahari.
Untuk menghitung pengunjung Kota Tua dapat dilihat dari jumlah pengunjung Museum Sejarah Jakarta (MSJ). Diperkirakan pengunjung Kota Tua 3 kali lipat pengunjung MSJ. “Sebenarnya bisa mencapai 4 kali lipat. Soalnya pengunjung museum hanya 5 jam. Sedangkan Kota Tua dari pagi sampai malam,” kata Norviandi. Tercatat tahun 2011 jumlah pengunjung MSJ mencapai 400.572 orang, tahun 2012 meningkat 16% menjadi 464.638 orang. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar