Jakarta, 24 Agustus 2012
Pengunjung Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur sampai tiga hari setelah Idul Fitri 1433 Hijriah mencapai 60.000 orang/hari , berarti meningkat lebih 4 kali lipat dari biasa sekitar 14.000 orang/hari. Saat ini kondisinya masih ramai karena masih liburan sekolah meskipun agak susut. Tapi minimal 30.000 orang/hari masih bertahan.
Demikian dikemukakan Koordinator Museum-museum Badan Pengelola & Pengembangan TMII, Arief Djoko Budiono di kantornya, Jumat (24/8). Demikian pula perkembangan museum museum di TMII juga hampir sama paska lebaran ini. Sebagai contoh Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptilia, yang lebih dikenal dengan nama Museum Komodo , tak jauh dari Desa Wisata dan stasiun kereta gantung, pengunjungnya mencapai 700 orang / hari.
Museum Komodo ini dalam Jakarta Museum Day Festival yang diikuti 43 museum di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta pada 19 Mei 2012 meraih Juara Harapan I Lomba Stand. Sementara Juara I diraih Museum Bank Mandiri.
Kepala Museum Komodo , Ny Suci Saadiah mengakui pengunjung museumnya selama pekan lebaran ini mencapai 700 sampai 1500 orang/hari. “Kalau dihitung meningkat sampai 4 kali lipat dari pengunjung hari biasa yang hanya 200 sampai 300 orang,” ujarnya. Terlihat Kamis (23/8) sampai sore pukul 16.45 masih banyak pengunjung berdatangan membeli tiket masuk yang harganya Rp10.000/orang dewasa.
Tampak beberapa wisatawan bule juga asyik bersama temannya melihat koleksi taman reptilia dan berfoto dengan ular sanca maupun latar belakang komodo. Mereka juga menyaksikan ular sanca batik diletakkan begitu saja di bangku kayu oleh pengasuhnya. Pengunjung diperbolehkan mengelus ular yang sudah jinak tersebut .
Menurut Kasi Pelayanan Museum Komodo , Ny Nur Utami selama pekan lebaran diadakan atraksi menarik seperti memasukkan ular sebesar kelingkingi ke dalam rongga mulut dan keluar melalui lubang hidung, bercanda dengan ular berbisa dan lain lain. Bagi pengunjung yang ke 500 tiap harinya diberi hadiah kaos oblong TMII.
Menurut Utami maupun Suci, dari koleksi reptile yang hidup sekitar 150 ekor, seperti biawak, ular sanca, kura kura kepala ular dan moncong babi serta biawak, di museum ini hanya ada seekor komodo jantan. Umurnya sudah berumur 22 tahun dan beratnya sekitar 150 kg yang diberi nama Bima. Saat ini Bima sedang dicarikan jodohnya namun belum dapat.
Permintaan itu telah dilayangkan ke Kebon Binatang Surabaya yang memiliki beberapa komodo. Itu sudah disampaikan ketika Duta Komodo Jusuf Kalla ketika mengunjungi Museum Komodo pada 11 November 2011 yang lalu. “Kami masih menanti “ ujar Suci. Masalah itu dibenarkan Djoko Budiono selaku koordinator museum museum TMII.
Pengamat pariwisata dan budaya, Abu Galih mengharapkan pemerintah segera memfasilitasi keinginan pengelola museum tersebut. Sebab bila ada sepasang , maka komodo di habitatnya yang sudah diakui sebagai The New Seven Worder of The World itu dapat lebih lama bertahan di TMII. “Malahan diharapkan dapat berkembang biak di tempat itu. Bila terjadi demikian , akan menjadi prestasi tersendiri,” tambahnya.
Museum Komodo merupakan bagunan gedung bertingkat sebagai replica komodo terbesar di dunia. Di dalamnya terdapat lima ratusan koleksi binatang se Indonesia yang sudah diawetkan atau diopset dari unggas, mamalia sampai reptile dari seluruh Indonesia. Atap museum itupun khas seperti sisik komodo terbuat dari tembaga. (pri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar