Rabu, 13 November 2013

Serangan Sultan Agung ke Batavia 1628 Digelar di Museum Sejarah Jakarta

Rekonstruksi Sejarah Penyerangan Sultan Agung Ke Batavia 1628-1629
16-17 November 2013
Pukul: 10.00 - 14.00 WIB
di
Musem Sejarah Jakarta

Jakarta, Blogger
Museum Sejarah Jakarta (MSJ) akan menggelar rekonstruksi sejarah penyerangan Sultan Agung Mataram ke Batavia 385 tahun silam. Serangan dua kali tahun 1628-1629 itu akan digelar dalam bentuk teater arena yang dilangsungkan di halaman museum tersebut Jl Taman Fatahillah, Kota Tua. Pertunjukan tersebut gratis berlangsung dua hari Sabtu (16/11) dan Minggu (17/11) mulai pukul 10.00- 14.00 WIB yang melibatkan sekitar 100 orang pemain.

Dra Hj Enny Prihantini, kepala MSJ mengungkapkan Rabu (13/11), acara ini dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November dengan memberikan hiburan atraktif dan edukatif kepada masyarakat secara gratis. “Sambil mengingatkan generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan semangat kepahlawanan tokoh bangsa kita di masa lalu,” ujarnya. Seperti diketahui Sultan Agung Hanyokrokusumo yang memerintah Kerajaan Mataram tahun 1613-1635 ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.106/TK/1975 tertanggal 3 November 1975.
Diakui Enny Prihantini, tahun 2007 yang lalu juga pernah diselenggarakan pertunjukan seperti itu di tempat yang sama. Namun yang sekarang jelas akan beda dengan pemain yang berbeda pula.

Pemain yang sekarang sebagai Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen dimainkan oleh Pak Taka “OB” , sedangkan tokoh lainnya seperti Sultan Agung dimainkan Nur Wahid, Ki Rangga oleh Boim, Kolonel Van Vielt oleh Rio Bewok. Casting lainnya Marmo sebagai Bahurekso didukung pemain cilik Arsy Sabila, Anzra Syifa Defita dan Zahtul Kahfi dengan Sutradara Agustian Blok M. Bengkel Teater Tempo Doeloe mendukung sepenuhnya pergelaran ini. “Ada Bunga Zein segala ikut main,” tambah Enny.

Menurut catatan pengamat dan penulis sejarah dan budaya, Abu Galih, penyerangan Sultan Agung Mataram ke Batavia 1628-1629 yang kala itu dipimpin Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen dituangkan dalam lukisan oleh pelukis kondang, S.Sudjojono tahun 1974 . Ukuran kain kanvasnya 3 x 10 meter yang kini menjadi masterpiece Museum Sejarah Jakarta. Lukisan itu hingga kini masih bagus setelah dikonservasi tahun 2008 oleh konservator Disparbud DKI dan konservator lukisan dari Singapore.

Serangan pertama tahun1628 gagal karena kurang persiapan perbekalan . Serangan kedua tahun 1629 juga gagal karena kalah dari tentara VOC yang unggul dalam persenjataan dan jumlah personel. Namun berkat taktik Sultan Agung dalam mengepung Batavia dengan membendung kali Ciliwung mengakibatkan Batavia diserang penyakit kolera. Karena wabah penyakit tersebut akhirnya merenggut nyawa Gubernur VOC Belanda, Jan Pieterszoon Coen.


Museum Sejarah Jakarta meski sejak Oktober yang lalu dikonservasi bagian luarnya namun pengunjungnya tak begitu susut. Tercatat tiap hari rata rata dikunjungi 700-1500 orang wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. (Pri) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar