Rekonstruksi Sejarah Penyerangan Sultan Agung Ke Batavia 1628-1629
16-17 November 2013
Pukul: 10.00 - 14.00 WIB
di
Musem Sejarah Jakarta
|
Jakarta, Blogger
Museum Sejarah Jakarta (MSJ) akan menggelar rekonstruksi sejarah
penyerangan Sultan Agung Mataram ke Batavia 385 tahun silam. Serangan dua
kali tahun 1628-1629 itu akan digelar
dalam bentuk teater arena yang
dilangsungkan di halaman museum tersebut Jl Taman Fatahillah, Kota Tua.
Pertunjukan tersebut gratis berlangsung dua hari Sabtu (16/11) dan Minggu
(17/11) mulai pukul 10.00- 14.00 WIB yang melibatkan sekitar 100 orang
pemain.
Dra Hj Enny Prihantini, kepala MSJ mengungkapkan Rabu (13/11), acara ini dalam
peringatan Hari Pahlawan 10 November dengan memberikan hiburan atraktif dan
edukatif kepada masyarakat secara
gratis. “Sambil mengingatkan generasi
muda agar tidak melupakan sejarah dan semangat kepahlawanan tokoh bangsa kita di
masa lalu,” ujarnya. Seperti diketahui Sultan Agung Hanyokrokusumo yang
memerintah Kerajaan Mataram tahun
1613-1635 ditetapkan sebagai Pahlawan
Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.106/TK/1975 tertanggal 3 November 1975.
Diakui Enny Prihantini, tahun 2007 yang lalu juga pernah diselenggarakan
pertunjukan seperti itu di tempat yang sama. Namun yang sekarang jelas akan beda
dengan pemain yang berbeda pula.
Pemain yang sekarang sebagai Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen
dimainkan oleh Pak Taka “OB” , sedangkan tokoh lainnya seperti Sultan Agung
dimainkan Nur Wahid, Ki Rangga oleh Boim, Kolonel Van Vielt oleh Rio Bewok.
Casting lainnya Marmo sebagai Bahurekso didukung pemain cilik Arsy Sabila, Anzra
Syifa Defita dan Zahtul Kahfi
dengan Sutradara Agustian Blok M.
Bengkel Teater Tempo Doeloe mendukung sepenuhnya pergelaran ini. “Ada Bunga Zein
segala ikut main,” tambah Enny.
Menurut catatan pengamat dan penulis sejarah dan budaya, Abu Galih,
penyerangan Sultan Agung Mataram ke Batavia 1628-1629 yang kala itu dipimpin
Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen dituangkan dalam lukisan oleh pelukis
kondang, S.Sudjojono tahun 1974 .
Ukuran kain kanvasnya 3 x 10 meter yang kini menjadi masterpiece
Museum Sejarah Jakarta. Lukisan itu
hingga kini masih bagus setelah dikonservasi tahun 2008 oleh konservator
Disparbud DKI dan konservator lukisan dari
Singapore.
Serangan pertama tahun1628 gagal karena kurang persiapan perbekalan .
Serangan kedua tahun 1629 juga gagal karena kalah dari tentara VOC yang unggul
dalam persenjataan dan jumlah personel. Namun berkat taktik Sultan Agung dalam
mengepung Batavia dengan membendung kali Ciliwung mengakibatkan Batavia diserang
penyakit kolera. Karena wabah penyakit tersebut akhirnya merenggut nyawa
Gubernur VOC Belanda, Jan Pieterszoon Coen.
Museum Sejarah Jakarta meski sejak Oktober yang lalu dikonservasi bagian
luarnya namun pengunjungnya tak begitu susut. Tercatat tiap hari rata rata
dikunjungi 700-1500 orang wisatawan baik
wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. (Pri) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar