Sabtu, 13 September 2014

Kasus DBD Jakarta Timur Tinggi

Jakarta,  Berita Super
Kasus  demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Timur, khususnya di Kecamatan Duren Sawit sekarang  sedang tinggi. Karena itu semua kader Jumantik harus aktif  melaksanakan tugasnya ke sasaran untuk memantau adanya jentik-jentik.  Tercatat sejak bulan Januari sampai Agustus di Kecamatan Duren Sawit sudah mencapai  306 kasus DBD.
Demikian ditegaskan Kepala Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Drg Rini Suwarni dalam pertemuan Gerebek Jumantik dan  Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)  se Kelurahan Pondok Kopi di RW 07, Jumat (12/9) yang  diikuti 60-an kader Jumantik . Hadir juga para Koordinator Jumantik dari 11 RW,  Ketua RW 07 Pondok Kopi HM Arif  dan  Lurah Pondok Kopi  Drs Panangaran Ritonga.
"Ingat, DBD bukan kasus individual. Sebab kalau satu rumah kotor, dua puluh rumah di sekitarnya akan terkena DBD juga," seru Rini Suwarni. Kerena itu ditegaskan agar para kader Jumantik juga mendatangi sekolah di RW-nya masing-masing untuk memberikan bubuk Abate. "Mari semua ikut memberantasnya, sebab kasus DBD di Jaktim tinggi sekali," tambahnya.
Dari data Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, dr Amelia menyebutkan kelurahan yang kasus DBD-nya tertinggi adalah Pondok Kelapa dengan 98 kasus, disusul Kelurahan Duren Sawit 50 kasus, Malaka Jaya 43, Klender 40, Pondok Bambu 33, Pondok Kopi 26 dan paling rendah Malaka Sari hanya 16 kasus.
Lurah Pondok Kopi, Panangaran  Ritonga  dalam kesempatan itu memberikan bantuan kepada 106 kader Jumanti seluruh kelurahan dengan masing-masing menerima 2 buah lampu senter dan sebuah payung. "Dulu pakaian seragam. Sekarang nggak boleh lagi. Makanya kami berikan yang lebih bermanfaat untuk operasional para Jumantik," ujar Lurah Ritonga.
Ia mengharapkan agar setiap Jumat digalakkan pembasmian sarang nyamuk dengan menguras,  menutup tempayan dan bak air , serta mengubur barang barang yang menimbulkan genangan ai.  
Dalam kesempatan itu terungkap ada saja warga yang enggan didatangi Jumantik. Di antaranya di RW 011. Hal itu diakui Ketua RWnya, Ipik Purwanto. "Sampai petugas dari Sudin Kesehatan yang turun," ujarnya. Bagi rumah yang sulit dimasuki petugas Jumantik segera ditempeli stiker peringatan.
Lain lagi dengan Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung  yang menurut Wakil Lurahnya Dra Usdiyati selama September ini terjadi 4 kasus DBD , satu yang sudah dilakukan penelitian epidemilogi (PE) ternyata negative. Sedangkan 3 kasus lainnya belum dilakukan PE.
Data dari Puskesmas Kecamatan Cakung, dari 7 kelurahan terdapat 13 kasus DBD, di antaranya Cakung Barat dan Timur masing-masing 2 kasus, Kelurahan Jatinegara dan Penggilingan masing-masing 4 kasus, dan Pulogebang satu kasus DBD. Namun dari keseluruhan itu  8 kasus belum dilakukan penelitian epidemilogi . ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar