Jakarta, Berita Super
Bangunan sepertiga tembok berukuran 4 x 7 meter di Kampung Tanah Rendah, RT 011/ RW 07 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, sudah keropos mau roboh. Tetapi ada 3 batang bambu menunjang tiang yang lapuk membuat rumah Mochtar yang beratap seng dikombinasi genting itu masih tegak berdiri. Keadaan seperti ini sudah berlangsung 4 bulan membuat dia dan keluarganya prihatin.
Makanya Mochtar tak menyangka Selasa (23/9) sore kemarin didatangi Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto sambil memberinya uang Rp30 juta untuk merehabilitasi rumahnya. "Sekali-kalinya Pak Wali Kota datang ke sini membawa bantuan lagi. Ini benar-benar tangan Allah," ucap Mochtar (54) dengan air muka menyiratkan rasa bahagia. Ketua RT 011 Endang Mulyana dan Ketua RW 07 Abdul Madjid hanya mengiyakan. "Kami memang sudah dua bulan yang lalu memohon bantuan," ujar Endang.
Menurut Mochtar, awal Mei 2014, sehari sebelum menikahkan putri bungsunya Suryani (21), tiba-tiba angin besar dan tembok rumahnya sebelah barat ambrol. "Untung robohnya keluar," tuturnya. Sejak itu rumahnya doyong dan harus ditunjang dolken. Atapnya juga berantakan. Karena tanahya rendah, kalau hujan lebih dua jam airnya masuk rumah. "Makanya kalau hujan satu jam lebih buru-buru menggulung tikar," katanya.
Tapi itu dengan bantuan BAZIS Jakarta Timur yang disampaikan Pak Wali itu semuanya akan segera berlalu. "Setelah kami musyawarahkan, besok juga dapat dimulai. Perbaikan dari sini dulu," ujar Mochtar dan Ketua RTnya sambil menunjuk sisi barat gubuknya. Untuk menghindari air masuk , lantainya akan ditinggikan. Namun kalau Ciliwung meluap, semua warga Tanah Rendah kebanjiran.
Wali Kota Krisdianto mengharapkan bantuan tersebut dioptimalkan. Ia mengakui Mochtar patut dibantu dan diharapkan warga sekitar gotongroyong berpartisipasi. "Kalau gotongroyong, dibangun bertingkat juga bisa," ujarnya. Mengingat lokasi itu daerah banjir, kepada yang lain disarankan untuk pindah ke rumah susun. Hadir Camat Jatinegara Syofian dan Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu.
Kepala BAZIS Jaktim Drs Dwi Busara menjelaskan, Mochtar merupakan orang kesembilan yang dibantu BAZIS tahun 2014. Dia menerima SMS 4 September, Minggunya tanggal 7 September disurvainya. "Rumahnya termasuk rusak parah. Maka itu bantuannya Rp 30 juta," ujar Dwi. Dari 9 rumah yang dibantu BAZIS Jaktim, yang menerima alokasi sebesar itu ada tiga, termasuk di Penggilingan dan Utan Kayu Selatan. Lainnya berkisar antara Rp 10 sampai Rp 15 juta. Bantuan bedah rumah tersebut berasal dari pengumpulan zakat , infaq dan sedekah dari warga Jakarta Timur tahun 2013 yang lalu. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar