Selasa, 05 Agustus 2014

90 Tahun Terkubur, Wayang Senggol Betawi Hidup Kembali


Wayang Senggol di GKJ


Jakarta, Berita Super.  
Seni teater tradisi Betawi, Wayang Senggol, yang sudah 90-an tahun terkubur, tiba-tiba muncul kembali di Gedung Kesenian Jakarta bulan Juni 2014 yang lalu. Kini kesenian yang sudah direvitalisasi tersebut siap  tampil  lagi  di 5 panggung yang berbeda di seluruh wilayah kota adminitratif  Jakarta secara bergantian mulai 12 Agutus mendatang. Penampilan tersebut beriringan dengan pergelaran seni pertunjukan hasil workshop peningkatan apresiasi seni pertunjukan bagi pelajar DKI 16 Juni yang lalu.
Kepala Bidang Jibang  Disparbud DKI, Abdur Rachem dan Kasi Produksi Endrati Fariani mengungkapkan itu di kantornya Rabu (6/8). "Wayang Senggol itu merupakan program komplementer antara Bidang Pengkajian (Jibang)  dan Pengembangan serta Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta tahun 2014," ujarnya. 

Wayang Senggol di GKJ
 Dari penelitian selama ini, tercatat Wayang Senggol tersebut tampil terakhir sekitar tahun 1920-1930.  Namun sejak tahun 2013 yang lalu  Bidang Jibang Disparbud DKI bekerjasama dengan Jurusan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil menggali lagi kesenian tersebut. Tidak itu saja, beberapa bagian direvitalisasi sehingga lebih atraktif. Wayang senggol hasil galian inilah yang dipersiapkan akan tampil di 5 Gelanggang Remaja Jakarta. Berturut-turut di Jakarta Utara 12 Agustus, Jakarta Timur pada tanggal 14, Jakarta Pusat 18, Jakarta Barat 20 dan Jakarta Selatan pada  25 Agustus 2014. 
Deden Haerudin, S.Sn , Dosen Tari  di UNJ mengakui pihaknya bersama Jibang Disparbud DKI berhasil menampilkan wayang senggol yang sudah direvitalisasi di Gedung Kesenian Jakarta , Pasar Baru 14 Juni yang lalu. "Kami mendapat penghargaan  dari juri Festival Nasional Teater Tradisi 2014 Kemdikbud," ujarnya.
Wayang senggol ini membawakan cerita panji dari Jawa Timur. Kostumnya agak mencolok dan banyak menonjolkan adegan perang tanding   antar pasukan dengan jurus- jurus silat dalam tari, sehingga sering terjadi senggolan. Penampilannya seperti lenong dines atau komedi bangsawan. Namun musiknya musik Melayu iringan akordion  dengan gaya zapin. Terkadang disisipi genre teater modern.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Disparbud DKI, Ahmad Gozali membenarkan, wayang senggol akan diperkenalkan kembali kepada masyarakat di lima wilayah Jakarta. Yaitu mengawali pergelaran pemenang peningkatan apresiasi seni pertunjukan bagi  pelajar se DKI.  Sementara Rus Suharto Kasi Komunitas menjelaskan, pergelaran pertama di Gelanggang Remaja Jakarta Utara di Jl.Yos Sudarso 12 Agustus mendatang. Tiga sekolah masing-masing SMAN 83, SMAN 94 dan SDN 01 Pejagalan. 
Untuk Jakarta Timur akan ditampilkan di Gelanggang Remaja Jaktim Jl Otto Iskandardinata 14 Agustus, di Gelanggang Remaja Jakarta Pusat pada 18 Agustus, di Jakarta Barat  20 Agustus dan di Jakarta Selatan 25 Agustus. Sekolah yang tampil di panggung tersebut yang terbaik dalam apresiasi seni pertunjukan bagi pelajar di wilayahnya masing-masing. Seluruh siswa dari sekolah bersangkutan diharapkan dapat hadir menonton sambil memberikan dukungan bagi siswa yang membawakan seni pertunjukan tersebut. (pri) ***     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar