Jakarta, BSP
Pemerintah Kota Jakarta Timur konsisten membuka pelayanan terpadu malam hari (PTMH) tiap bulan. Karena sangat dibutuhkan masyarakat terutama yang sibuk bekerja siang hari, maka PTMH di Jakarta Timur terus dilanjutkan. Lebih-lebih belum lama ini Jaktim meraih penghargaan dari Lembaga Ombudsman sebagai pemberi pelayanan terbaik kepada masyarakatnya.
Demikian Wali Kota Jakarta Timur, HR Krisdianto menegaskan saat meninjau PTMH di Kelurahan Duren Sawit, Jumat (8/8) malam. Saat itu Krisdianto didampingi Camat Duren Sawit Abu Bakar dan Kasi Humas Sudin Kominfomas Jaktim Gatut Sudarsono.
Menurut Krisdianto komitmen Pemko Jakarta Timur dalam pelayanan masyarakat sudah tercermin dari penghargaan tersebut. Saat itu Jaktim bersaing dengan 27 daerah kabupaten/kantor wali kota pilihan secara nasional.
"Masyarakat masih banyak yang membutuhkan dan minta agar PTMH dilanjutkan," kata Camat Abu Bakar. Ia mengungkapkan, warga di Kecamatan Duren Sawit sudah hafal dengan pelayanan malam hari yang dilaksanakan tiap tanggal 9. Mereka juga sudah mengerti bila tanggal 9 jatuh pada hari libur, maka biasanya dimajukan atau diundurkan sehari.
Sementara Dirman SH, Lurah Duren Sawit , menjelaskan malam itu 12 orang warganya telah dilayani petugas kelurahan hingga pukul 21.30. Paling banyak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) 6 orang, surat keterangan tidak mampu (SKTM) 2 orang, surat keterangan sudah menikah 1, surat keterangan belum menikah 1 dan mengurus KTP 2 orang.
Sementara Dirman SH, Lurah Duren Sawit , menjelaskan malam itu 12 orang warganya telah dilayani petugas kelurahan hingga pukul 21.30. Paling banyak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) 6 orang, surat keterangan tidak mampu (SKTM) 2 orang, surat keterangan sudah menikah 1, surat keterangan belum menikah 1 dan mengurus KTP 2 orang.
Secara simbolis Wali Kota Krisdianto menyerahkan KTP atas nama Hussein warga kelurahan Duren Sawit.
Karaoke diganti Penyuluhan
Tak seperti biasanya PTMH di Kelurahan Pondok Kopi Jumat (8/8) berbarengan dengan diselenggarakannya Halal Bi Halal dan penyuluhan masalah pengolahan sampah berbasis kemasyarakatan. Acara tersebut berlangsung di lantai 3 yang diikuti sekitar 150 orang warga yang terdiri dari unsure-unsur masyarakat seperti pengurus RT/RW, LKMD , LMK, FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ).
Lurah Pondok Kopi Panangaran Ritonga menjelaskan, sementara penyuluhan masalah sampah di lantai 3, maka di lantai dasar dilakukan pelayanan terpadu malam hari. Selama beberapa jam itu sebanyak 9 orang warga dilayani. "Semua pelayanan kependudukan," kata Ny Tugi Rahayu, Kasi Pelayanan Umum Pondok Kopi.
Menurut Ritonga, biasanya pelayanan terpadu malam hari diselingi hiburan musik karaoke dengan monitor layar lebar. "Tapi kali ini tidak ada karaoke. Sebab sound systemnya digunakan di lantai 3 untuk acara halal bihalal dan sekaligus penyuluhan masalah pengolahan sampah," Nara sumbernya Kasi Penyuluhan Sudin Kebersihan Jaktim, Hj Suhaenah dan seorang lagi pakar daur ulang sampah dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta. (pri).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar