Jakarta, Berita Super (BSP)
Rencana Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Komunikasi/Komunitas Mantan Pelajar Anak Kereta Api (KOMPAK) Singosari-Malang bulan Desember 2014 mendatang direncanakan akan diselenggarakan di Surabaya dengan reuni dan berbagi pengalaman. Hal itu ditegaskan Ketua KOMPAK Taseri Asan ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis (28/8). "Pihak Surabaya sudah memintanya," ujarnya.
Diharapkan, dalam acara temu kangen itu pihak pengurus dan panitia akan mengundang 65 anggotanya. "Saya dengan halal bihalal kemarin," ucap Taseri.
Hal itu juga telah diungkapkan Taseri dalam Halal Bihalal KOMPAK 1435 Hijriah yang berlangsung di Taman Pemancingan Ngijo, Karangploso, Malang, 23 Agustus 2014 yang lalu. Dalam kesempatan itu perwakilan KOMPAK di Surabaya, Ir Samsu Hidayat yang hadir juga menyanggupi ketempatan HUT Kompak Desember mendatang. "Soal tempat bisa diatur nanti," ujarnya.
Pada acara di Pemancingan Ngijo tersebut anggota KOMPAK yang hadir lebih 50 orang dari 60-an orang yang diundang. Karena masih dalam suasana Agustusan, acara tersebut dibuka dengan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin Ny Trisungkawani Bambang Hariadji, mantan pengurus Persit Chandra Kirana Malang.
Berbagi pengalaman dan ikan
Dalam temu kangen di atas empang itu para anggota berbagi pengalaman terutama bagaimana hidup sehat dan berbahagia di dunia dengan pengobatan herbal. Drs Zaenal Maftuch membagikan tip-tip mendapat ampunan Allah dan hidup berbahagia di akhirat didasarkan pada Hadits soheh.
Tampak sekretaris KOMPAK , Suhariadi Jokowi membagi-bagikan print out media massa on line yang memuat berita KOMPAK bereuni di Singosari.
Anggota KOMPAK dari Jakarta, Mansyur Effendi yang menjadi pembawa acara sempat bercerita mengenang masa berlangganan kereta api tahun 1970-an, naik di kereta bagasi sambil ngutil pencit.
Sementara Asmara Djohan ketika didaulat untuk menyanyi ternyata secara spontan ngerap, bernyanyi seperti berceloteh. Isinya juga menceritakan nasib para pelajar ketika keretanya terlambat terpaksa menyetop truk dan berlompatan naik. Namun dia lupa bertutur, ketika harus membolos karena tak dapat nunutan . Acara berubah menjadi rujakan dan kolekan di rumah Bu Haji di Jl Tumapel sampai 'mblendang'.
Para anggota dari Surabaya dan sekitarnya Samsu Hidayat alias Cilik sempat menyanyi 'Jangan ditanya' namun nyontek teks di layar BB-nya. Endang Esti Utami melantunkan lagu "Aryati," dan seorang anggota baru, adiknya Umi Astuti menyanyi lagu Jawa berjudul 'Dongeng'.
Tak ketinggalan perwakilan KOMPAK Jakarta, Suprihardjo dengan suara yang tersendat sesampai-sampainya menyuarakan lagu nostalgianya Beegees "Don't Forget to Remember Me". Pengiringnya pemusik langganan, Syaifuddin bin Ali yang selalu 'ngemong' para sepuh untuk ngumbar suara.
Sepasang merpati KOMPAK, Trisungkawani dan Bambang Hariadji pada saat yang tepat selalu mengisi kekosongan dengan berbalas lagu yang mendayu-dayu.
Menjelang makan siang Suryadi anggota dari Surabaya dan sekitarnya memberi hadiah ikan bandeng duri lunak hasil karyanya dengan cara diundi. Tiga orang yang beruntung di antaranya sesepuh KOMPAK, Bu Rumadji. Hadir pula Geng Kartanegara tahun 1950-an- 1970, Adji Kustono, Hendarto dan Sutedjo. Geng Wetan Pasar, Endro juga tak pernah absen.
Acara makan siang terasa nikmat ditiup angin sepoi-sepoi dari persawahan dan empang. Menjelang pulang, tuan rumah Abdul Manaf dan Muslikah sibuk membungkus mendol-mendol sisa acara untuk dibekal para tamunya yang requests. Salam-salaman dilakukan berjajar di pinggir empang pemancingan.
Sayup sayup lagu Koes Plus, "Kapan-kapan," terdengar ke telinga ingatan masing-masing. Insya Allah kita bertemu lagi dalam keadaan beriman, sehat dan sejahtera. Amin. *****(pri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar