:
Jakarta, BSP
Makin banyak orang tak bertanggungjawab membuang sampah rumah tangganya sembarangan di waktu subuh atau malam hari ke wilayah lain. Sering pula terlihat bungkusan besar kecil sampah di gerbong terbuka KA atau di bordesnya terbawa ke sana ke mari. Orang juga banyak membuang sampah di pinggiran BKT (Banjir Kanal Timur) sambil naik motor berangkat kerja waktu subuh.
Hal itu dikemukakan pengurus masjid Darul Arqam, RW 03 Malaka Jaya Sungkowo, warga Perumnas Klender Ny Titik Hendarti, dan Lurah Pondok Kopi, Jakarta Timur Drs Panangaran Ritonga, Selasa (19/8).
Makin banyak orang tak bertanggungjawab membuang sampah rumah tangganya sembarangan di waktu subuh atau malam hari ke wilayah lain. Sering pula terlihat bungkusan besar kecil sampah di gerbong terbuka KA atau di bordesnya terbawa ke sana ke mari. Orang juga banyak membuang sampah di pinggiran BKT (Banjir Kanal Timur) sambil naik motor berangkat kerja waktu subuh.
Hal itu dikemukakan pengurus masjid Darul Arqam, RW 03 Malaka Jaya Sungkowo, warga Perumnas Klender Ny Titik Hendarti, dan Lurah Pondok Kopi, Jakarta Timur Drs Panangaran Ritonga, Selasa (19/8).
Bahkan Wali Kota Jakarta Timur sendiri, Drs HR Krisdianto telah dilapori bahwa banyak awak bus carter membuang sampah di jembatan layang Klender. Namun pimpinannya sudah ditegur sehingga kini tidak melakukan itu lagi. "Sudah saya tegur," tandas Pak Wali ketika meninjau pelayanan terpadu malam hari di kantor kelurahan Duren Sawit 8 Agustus yang lalu.
Kembali kata Ritonga, hampir tiap pagi di belokan BKT ke Malaka Sari ada beberapa bungkusan sampah. "Karena itu kita selalu sisir sampah tersebut," katanya. Yang sering menjadi sasaran pembuangan sampah warga dari wilayah Bekasi adalah RW 07 Pondok Kopi yang membuangnya sambil lewat naik motor atau mobil.
Hal itu karena kurang cepatnya pengambilan sampah dari rumah warga oleh petugas kebersihan , atau volume sampah yang main meningkat tiap tahun. Untuk mengatasi itu beberapa kelurahan di Jaktim membagikan gerobak sampah baru ke RW-RW. "Dari pengadaan 72 unit gerobak sampah tahun 2014 ini sebagian besar telah kami bagikan ke RW-RW masing-masing 6 gerobak. Kecuali RW 06, 08 dan 09 hanya 4 gerobak.
Kelurahan Penggilingan juga telah membagikan 56 gerobak sampah baru ke 18 RW. "Tiap RW rata-rata 3 gerobak, dan kelurahan sendiri 3 gerobak," kata Lurah setempat, Yeni Asnita SKM. Menurut Yeni ada LSM yang curiga karena
melihat gerobak sampah baru tanpa roda di RW 04. "Itu memang cara menyimpan yang aman sebelum diserahkan ke RT masing-masing. Tapi sekarang sudah diserahkan ke RT bersangkutan," ucap Yeni yang sebelumnya staf kesehatan Sudinkes Jaktim tersebut.(pri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar